My Secret Family chapt.10

Next Story :

 

@my room

sekarang jam dinding sudah menunjukan pukul 7 pagi. akhirnya aku berhasil membujuk sung ta untuk pulang. kini aku sedang berdiam diri di dalam ruang rawatku. aku sedang menunggu seseorang, aku menunggu geonil. sejak pergi ke kantin beberapa jam yang lalu dia belum juga kembali. aku benar2 khawatir padanya. tapi tiba2 pintu kamarku terbuka.

BRAKK!!

“yoonhak oppa?ada apa?”. ucapku sambil berusaha bangun perlahan dari posisi tidurku.

yoonhak tidak menjawab. dia berjalan mendekatiku. dan menatapku dengan tatapan yang benar2 sulit untuk di mengerti.

“aku sudah membalasnya”

“membalas?membalas apa oppa?siapa yang oppa maksud?”

“tapi aku masih mengampuninya, aku hanya memberinya pelajaran, untuk sekarang aku masih bisa bersabar, tapi jika sekali lagi dia menyakitimu maka aku akan membunuhnya!!”

setelah berkata seperti itu yoonhak keluar dari kamarku. dia tidak memberikan penjelasan apapun selain itu dan dia juga tidak menjawab satupun pertanyaanku. dia berlalu dengan cepat dan meninggalakanku yang masih terdiam di dalam kebingungan.

 

10 menit kemudian….

aku masih diam termangu memikirkan kata2 yoonhak. aku benar2 masih bingung dengan maksud dari kata2nya.

tapi semua lamunanku hilang saat geonil masuk ke dalam kamarku. aku menatapnya dengan tatapan heran.

dia berjalan mendekatiku dan berdiri di samping ranjangku. dia tersenyum kepadaku. sedangkan aku hanya menatap wajahnya.

“oppa…kau kenapa?”

“aku…em…aku terjatuh di kamar mandi…”

“tapi kenapa wajahmu bisa terluka seperti itu?kau bebohong kepadaku, aku yakin pasti ada orang yang memukulmu”

“annya…aku benar2 terjatuh”

aku menatapnya. hatiku benar2 sedih melihatnya terluka seperti itu. kini aku tahu apa maksud dari kata2 yoonhak.

tangan kananku bergerak perlahan dan menyentuh wajahnya. air mataku menetes. aku benar2 tidak tega melihatnya.

“yoonhak oppa yang memukulmu?iya kan?katakan padaku oppa….”. ucapku perlahan.

“annya…”

“sampai kapan kau tidak mau berkata jujur kepadaku oppa?kau pikir aku senang melihatmu terluka seperti ini?katakan padaku, dia memukulmu?”

geonil mengangguk perlahan. dia menunduk dan tidak berani menatapku. melihatnya seperti itu hatiku menjadi sangat sakit

“oppa…mianhe…”. ucapku sambil mengusap darah yang ada di sudut bibirnya.

geonil mengangkat wajahnya dan tersenyum kepadaku. kedua tangannya bergerak dan mengahapus air mataku.

“ya…jangan meminta maaf, kau tidak salah apa2, yoonhak hyung juga tidak bersalah, satu2nya orang yang patut di salahkan dalam hal ini adalah aku, akulah yang menyebabkan semua ini, jadi wajar saja jika yoonhak hyung marah dan memukulku, lagipula aku ini kan laki2, jadi di pukul seperti ini tidak berarti apa2 untukku”. ucapnya sambil tersenyum.

tapi entah kenapa, melihat senyumannya yang seperti itu hatiku bertambah sakit. aku memeluknya. aku memeluk tubuhnya dengan sangat erat.

“jangan tersenyum, jangan berpura2 bahwa kau tidak apa2, sekuat apapun dirimu, aku tidak peduli, tapi aku tetap tidak ingin melihatmu seperti ini oppa, aku tidak mau…..”

“jangan menangis, aku tidak apa2, aku baik2 saja gun sung, mianhe jika aku membuatmu khawatir….”

awalnya geonil hanya diam saat aku memeluknya. tapi perlahan geonil juga membalas pelukanku dengan erat, dan akupun juga semakin erat memeluknya.

 

@eunjung’s home, pukul 09.00

tok…tok…tok….

sungta mengetuk pintu rumah eunjung dengan keras, tapi pemilik rumah itu tidak juga muncul.

tok…tok…tok…

“eunjung!!keluar kau!!”

berkali2 sung ta mengetuk pintu rumah eunjung tapi eunjung tetap tidak ada tanda2 akan keluar dari rumahnya.

“PENGECUT!!keluar kau!!”

BRUAKK!!

sung ta menendang pintu rumah eunjung. dia terdiam sesaat dan mengatur nafasnya. dia terus memandang ke arah pintu dan berharap eunjung akan segera muncul.

“Ya!!aku tahu kau ada di dalam, jangan berpura2 tidak mendengarku!!cepat keluar atau aku akan menyebarkan tentang perbuatanmu kepada media masa, keluar!!”

JGLEKK!!

“ada apa?kenapa pagi2 kau sudah ribut2 di depan rumahku??tunggu dulu….bukannya kau ini adiknya gwangsu?ada urusana apa kau datang kemari?, mengganggu saja, aku sibuk, jadwalku padat!!”

PLAKK!!

tanpa berkata apapun sung ta menampar eunjung. eunjung benar2 kaget. matanya melebar dan menatap sung ta dengan ekspresi marah. sung ta tetap diam. dia sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari kedua mata eunjung.

“siapa kau?berani2nya kau menamparku!!”

eunjung sepertinya tidak terima karena sung ta menamparnya. dia mengangkat tangannya dan hendak memukul sung ta, tapi dengan cepat sung ta menahan tangan eunjung yang hendak memukulnya. lalu tangan kirinya bergerak ke arah rambut eunjung dan menjambak rambutnya dengan kuat.

“bukannya ini yang pernah kau lakukan kepada sahabatku??!!”

“Ya!!lepaskan rambutku!!dasar wanita gila!!’

“kau yang gila!!”

tangan eunjung berusaha menjambak rambut sung ta, tapi dengan cepat sung ta melepaskan rambut eunjung dan mendorong eunjung dengan keras sampai dia jatuh tersungkur di lantai.

“hal buruk apa lagi yang pernah kau lakukan pada gun sung?apa kau juga pernah berniat untuk membunuhnya?kalau kau penah berniat membunuhnya maka aku juga akan membunuhmu sekarang juga!!”

sung ta berjalan mendekati eunjung yang masih tersungkur di lantai. dia berjongkok di samping eunjung dan mengarahkan kedua tangnnya dan siap mencekik leher eunjung, tapi eunjung hanya diam. sebuah senyum tersungging di bibirnya.

“kau mau membunuhku?bunuh saja aku, sebentar lagi polisi pasti akan datang untuk mencarimu dan memasukanmu ke dalam penjara”

“lebih baik aku melihatmu mati dan masuk penjara daripada melihatmu hidup dan terus membuat hidup gun sung tidak tenang!!”

“kau pikir gadis bodoh itu akan tenang setelah aku mati?annya!!dia akan semakin menderita setelah aku mati, karena cintanya bertepuk sebelah tangan, kau tahu kan?geonil sangat mencintaiku dan tentu saja dia akan lebih mencintaiku setelah aku tidak ada di sampingnya”

sung ta terdiam. dia menatap eunjung dengan tatapan kosong. perlahan sung ta melepaskan tangannya dari leher eunjung.

“kenapa?kenapa kau melepaskan tanganmu dari leherku?bukannya kau ingin aku mati?ayo bunuh aku kim sung ta!!kenapa kau mengurungkan niatmu?kau takut?atau kau tidak bisa menerima kenyataan bahwa kau, maupun gun sung tetap tidak bisa mengalahkanku?ham eunjung!!”

“bukannya aku takut padamu, bukannya aku takut menerima kenyataan bahwa cinta gun sung akan bertepuk sebelah tangan, aku mengurungkan niatku untuk membunuhmu karena aku sadar, aku bukanlah orang yang jahat seperti dirimu, aku tidak mau mengotori kedua tanganku dengan membunuhmu, dan mulai sekarang kita bertaruh siapa yang akan mendapatkan geonil oppa, kau?atau gun sung?”

“baiklah, kita lihat saja siapa yang akan menang sayang, dan dengan senang hati aku akan melihat kalian menangis’. ucap eunjung sambil berusaha bangun dari lanatai.

sung ta segera bangun dari posisinya. dia berdiri dan menatap eunjung dengan tajam. sesaat kemudian dia menarik nafas dalam lalu segera berjalan keluar dari rumah eunjung.

 

@hospital, pukul 14.00

aku sedang duduk di ranjangku dengan santai. aku sedang menunggu geonil. rencanya setelah geonil datang, kami akan bersama2 melihat sung il yang masih ada di dalam inkubator. tapi entah kenapa samapai sekarang geonil belum juga datang. padahal tadi dia bilang hanya pergi ke ruangan myung hee.

dan di sisi lain geonil sedang berjalan menyusuri koridor rumah sakit dengan sebuah senyuman yang tersungging manis di bibirnya. kedua langkah kakinya terhenti di depan pintu ruanganku saat ada suara seseorang yang memanggil namanya. geonil berhenti menoleh.

“geonil…”

“eunjung?kenapa kau ada di sini?apa kau masih punya muka untuk datang kesini setelah kau mencelakai gun sung?”

“geonil!!aku datang kesini baik2, tapi kenapa nada bicaramu seperti itu kepadaku?”

“haruskah aku memberikan alasan lagi kepadamu?. ucap geonil sambil membalikan badannya menghadap eunjung.

“apa maksudmu?”

“maksudku?kau masih bertanya kepadaku?kau ingin tahu apa maksudku?aku tidak ingin melihatmu lagi, aku tidak ingin kau muncul lagi di hadapanku untuk selamanya!!”

“geonil!!tidak sadarkah kau berbicara dengan siapa?aku eunjung, kekasihmu!!”

“kekasih?siapa yang kau sebut kekasih?aku tidak pernah mengenal eunjung yang seperti dirimu, eunjung yang kukenal tidak seperti ini, kau sudah berubah”

“kau yang berubah!!semenjak yeoja itu masuk di antara kita kau tidak pernah menghargaiku lagi, kau tidak pernah memperhatikanku, bahkan akupun mulai ragu apa kau masih mencintaiku atau tidak, geonil…kumohon sadarlah, yeoja itu menjebakmu, dia sengaja tidur denganmu agar dia bisa memilikimu, dia menggunakan anaknya untuk mengikatmu, bahkan akupun juga tidak yakin bahwa anak itu adalah anakmu….”

“Dia anakku!!jangan pernah bilang bahwa sung il bukan anakku, dia murni darah dagingku, kau bisa mengatakan hal ini karena kau tidak tahu kejadian yang sebenarnya!!kau tahu??!!semua ini terjadi karena kau, karena keegoisan dan keserakahanmu!!”

“aku?kenapa kau malah menyalahkanku?apa salahku?”

“Dengar!!aku tidak akan mengulang kata2ku untuk yang kedua kalinya, park sung il adalah anakku, aku yang memaksa gun sung untuk tidur denganku, malam itu, 8 bulan lalu aku mabuk, dan semua itu karena  ulahmu, mungkin kau lupa, saat itu kau muncul di TV dengan segala kelebihan dan popularitasmu, tapi kau melupakan satu hal, aku, kau melupakanku, kau bilang aku hanya akan merusak konsentrasi, reputasi dan karirmu, kau pikir kata2mu itu tidak menyakiti hatiku?padahal aku sangat mencintaimu, tapi kau malah menghancurkan hati dan perasaanku, dan sekarang jangan salahkan aku jika aku berpaling darimu dan meninggalkanmu”

“lalu kenpa kau tidak bilang sejak awal?kenapa kau masih terus bersamaku?apa kau hanya ingin mempermainkanku?”

“apa kau pikir kau akan menerima semua penjelasanku jika saat itu aku berterus terang kepadamu?selain itu kupikir awalnya kita masih bisa bersama, maka dari itu aku menikahi gun sung agar sung il punya status, tapi sekarang semuanya berubah, kau merubah segalanya”

“bukan aku yang berubah, tapi keadaan, keadaan yang memaksaku untuk berubah, baiklah, aku akui aku memang salah, tapi dalam hal ini aku tidak sepenuhnya bersalah, aku berusaha membunuh anak gun sung karena memang lebih baik bayi itu tidak ada!!bayi sialan itu hanya akan menjadi penghalang di antar kita!!”

PLAKK!!

eunjung terdiam. air matanya tampak mengalir dari kedua pelupuk matanya. dia meraba pipi kirinya.

“k…kau…kau menamparku?”

“nee, aku menamparmu, aku masih berbaik hati kepadmu, aku masih memaafkanmu karena anakku selamat, seandainya anakku mati maka aku juga akan membunuhmu!!”

“geonil, sadarlah!!ini aku, eunjung!!”

“gomawo karena kau melakukan semua ini, seandainya kau tidak melakukan semua ini pasti aku tidak akan pernah tahu siapa dirimu yang sebenarnya”

geonil berbalik dan hendak meninggalkan eunjung. tapi dengan cepat eunjung menarik tangan geonil dan mencegahnya pergi.

“g..geonil…baiklah, aku memang salah, aku minta maaf, aku berjanji, aku akan mempublikasikan tentang hubungan kita, tapi kumohon jangan tinggalkan aku….”

“tidak perlu!!aku tidak ingin konsentrasi, reputasi dan karirmu rusak hanya gara2 aku, jadi sekarang lebih baik pergilah dari kehidupanku dan jangan kembali lagi!!”

geonil membalikan badannya dan hendak berjalan menuju pintu. tapi baru berjalan beberapa langakah, langkahnya langsung terhenti saat mendengar pertanyaan eunjung.

“park geonil…kau masih mencintaiku kan?”

geonil terdiam. dia menghela nafas sesaat.

“nee eunjung, aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu”

dan tepat pada saat geonil mengatakan hal itu, aku sedang membuka sedikit pintu kamarku. aku mendengarnya. aku mendengar dengan jelas apa yang dia katakan kepada eunjung . hatiku sakit. sangat sakit.

aku langsung menutup kembali pintu kamarku. aku tidak mau mendengar kata2 geonil lebih banyak lagi. aku hanya tidak mau menjadi lebih sakit. awalnya aku berniat mencari geonil karena dia tidak kunjung datang, tapi saat aku keluar, aku malah menemukannya dengan kata2nya yang benar2 tak ingin kudengar.

“geonil, benarkah kau masih mencintaiku?”. ucap eunjung sambil tersenyum.

“tapi itu dulu, sebelum kau berubah menjadi yeoja yang menakutkan dan egois seperti sekarang ini”

geonil berjalan meninggalkan eunjung dan berjalan menuju pintu tanpa memperdulikan wanita itu lagi.

“itu tidak benar kan?kau bohong kan?kau meninggalkanku karenanya?apa kau sadar dengan apa yang kau katakan?apa kau mencintainya?jawab aku geonil!!”

“kau benar, aku baru menyadarinya sekarang bahwa aku mencintainya, aku mencintai gun sung, aku mencintai ibu dari putraku!!”

 

@my room

aku duduk termenung di atas ranjangku. aku berusaha menghapus kata2 geonil yang baru saja ku dengar. tapi tidak bisa. kata2 itu terus terngiang di telingaku.

“aku benar2 tidak punya kesempatan, dia mencintai eunjung, dan selamanya dia akan terus mencintainya, aku kalah….”. ucapku sambil menyembunyikan wajahku di kedua lututku.

“gun sung…”

aku mendongakkan wajahku saat geonil masuk ke dalam kamarku. dia tersenyum kepadaku. dan akupun juga tersenyum kepadanya.

“mianhe kalau aku membuatmu menunggu lama, tadi aku ada sedikit urusan, jadi aku datang sedikit terlambat’

“gwaenchana oppa, em…tadi aku dengar ada suara eunjung onnie….kemana dia?”

“kau tahu kalau dia datang?”

“aku tahu…”. aku tersenyum tipis kepadanya.” dia pasti sangat mencintaimu sampai2 dia memberanikan diri datang kesini, padahal dia tahu apa resikonya jika datang kesini”

“gun sung…”

“kau masih mencintainya kan?kembalilah padanya…”

“apa yang kau katakan?”

“aku melihat dengan mata kepalaku sendiri saat kau mengatakan bahwa kau masih mencintainya, hehe…mianhe oppa, tadi aku tidak sengaja mendengar pembicaraanmu dengan eunjung onnie…”

‘kau sadar dengan apa yang kau katakan?”

“aku sadar, aku sangat sadar dengan apa yang aku katakan, aku hanya tidak ingin menjadi wanita yang serakah, aku tidak ingin mengikatmu di sampingmu dan menjadikanmu milikku sedangkan kau ada di sisiku dengan perasaan terpaksa dan tertekan”

“gun sung, tidak tahukah kau bagaimana perasaanku yang sebenarnya?”

“aku tahu…maka dari itu aku akan belajar untuk melepasmu dan berusaha melupakan perasaanku kepadamu sebelum rasa cintaku tumbuh lebih dalam lagi kepadamu”

“apa kau juga tahu bahwa aku mulai mencintaimu?”

aku hanya tersenyum dan menatap kedua mata geonil. tatapan mata geonil tampak sayu, dia menatapku dan tidak mengalihkan pandangannya. tangan kiri geonil bergerak dan menggenggam tangan kananku.

“apa kau ingin melepasku saat aku mulai membutuhkanmu?”

“jangan memaksakan dirimu oppa, aku tahu hati dan perasaanmu hanya untuk eunjung onnie”

“apa kau tidak mempercayaiku?”

“sudahlah, jangan menggodaku lagi, aku sudah membulatkan niatku untuk melupakanmu dan aku hanya akan menganggapmu sebagai kakakku, jangan menyulitkanku lagi, aku tahu kau ini suka bercanda, tapi sekarang bukan saat yang tepat untuk bercanda oppa”

“kau hanya menganggap semua kata2ku ini hanya lelucon?”

“nee…aku tahu bagaimana sifatmu oppa, hahaha…sudah, jangan memasang wajah seperti itu, kau membuatku ingin tertawa saja, lebih baik sekarang kita segera menemui sung il, aku sudah tidak sabar untuk melihatnya lagi, khajja!!”

aku turun dari ranjangku perlahan dan berjalan menuju pintu. tapi geonil belum juga beranjak dari duduknya. tapi geonil segera berdiri dari kursinya saat aku sudah sampai di pintu.

“masa pernikahan kita masih belum berakhir, masih ada waktu 1 bulan 3 minggu, selama kontrak itu belum habis kau tidak bisa meninggalakanku begitu saja, aku ingin kau menjadi istriku yang seutuhnya sampai kontrak itu berakhir”

aku terdiam. tanganku masih memegang handle pintu. tanpa kusadari sebutir air mata menetes dari sudut mataku.

“apakah ini hanya sebuah permainan?baiklah, kita mainkan permainan ini samapai akhir”. jawabku tanpa membalikkan badanku.

aku membuka handle pintu itu dan berjalan keluar dari kamarku.

 

8 hari kemudian…

hari ini dokter sudah mengijinkan sung il ntuk di bawa pulang. rasanya aku benar2 bahagia. akhirnya myung hee mengijinkanku menyentuhnya. menyentuh anakku.

dan sekarang aku dan geonil sudah tiba di halaman rumah. geonil segera turun dari dalam mobil dan berjalan membukakan pintu mobil untukku.

aku turun perlahan dari mobil dengan menggendong sung il yang sedang tertidur. sedangkan geonil membawa beberapa barang2ku.

setelah itu kami berjalan masuk menuju ke dalam rumah, dan aku segera menuju kamarku yang ada di lantai 2. tapi saat aku hendak memasuki kamarku tiba2 geonil menghalangiku.

“ada apa oppa?minggir, aku mau istirahat”

“ini kamar kita, tapi bukan kamar sung il’

“apa maksudmu?”

aku hanya bisa mengernyitkan dahiku saat mendengar kata2 geonil. sedangkan dia hanya tersenyum manis sambil menarik tanganku ke sebuah kamar yang ada di samping kamar kami. tapi itu dulu adalah sebuah gudang. aku benar2 terkejut saat dia menarikku ke tempat itu.

“k..kau…kau mau menaruh sung il di gudang??!!”.ucapku sambil memeluk sung il lebih erat.

“ya!!kau pikir aku ini mengidap keterbelakangan mental??!!aku ini masih waras”

“lalu untuk apa kau mengajakku ke gudang?”

“sudah diam!!”

lalu geonil berdiri di belakangku dan menutup kedua mataku dengan kedua tangannya.

“ya!!lepaskan tanganmu, aku tidak bisa melihat, kau ini sebenarnya mau apa?”

“kau ini bisa diam atau tidak??!!kau kan sudah berjanji untuk menjadi istriku selama 1 bulan 2 minggu ke depan, jadi setidaknya bersikaplah sedikit romantis kepadaku, arraseo??”

“ah…aku tidak bisa bersikap seperti itu, lepaskan tanganmu”. ucapku sambil berusaha melepaskan tangan geonil.

“diam dan menurutlah!!”

aku sudah berusaha melepaskan tangan geonil tapi geonil tetap tidak melepaskan tangannya dari kedua mataku. perlahan geonil menuntunku mendekati pintu gudang itu, dan kudengar suara pintu yang di buka”

aku menurutinya saat kurasa dia membawaku madukke dal;am gudang itu. tapi aneh, bukan bau benda2 tua yang tercium, melainkan aroma wangi yang sangat lembut.

perlahan geonil melepaskan kedua tangannya dari mataku, lalu aku pun membuka kedua mataku. alangkah terkejutnya aku saat melihat gudang itu sudah berubah menjadi sebuah kamar yang sangat indah dengan dinding yang berwarna biru muda. di tengah kamar itu ada sebuah box bayi berwarna putih dan juga banyak sekali mainan2 yang tertata rapi di ruangan itu.

aku memandangnya dengan tatapan yang sangat tidak percaya. aku benar2 terharu sampai2 rasanya aku ingin menangis. aku menoleh ke arah geonil dan menatapnya.

“oppa…”

“aku yang membuatnya, selama kau ada di rumah sakit aku sering pulang ke rumah saat kau terlelap, aku membersihkan ruangan ini, mengecatnya, menghias ruangan ini dengan banyak mainan, membeli box bayi dan….”

“untuk apa kau lakukan semua ini?tidak selamanya sung il akan tinggal disini, dia hanya akan tinggal selama….”

“dia akan tinggal disini selamanya, sampai dia bisa merangkak, berjalan dan berlari, dia selamanya akan tetap disini bersamaku”

“apa maksudmu?”

“kau istriku, jadi lakukan saja tugasmu sebagai seorang istri”

‘oppa, pernikahan kita ini hanya status, jadi jangan bersikap seolah2 kau berhak atas apapun yang ada pada diriku”

“sudah kubilang aku ingin kau benar2 bersikap sebagai istriku yang seutuhnya selama 1 bulan 2 minggu ke depan, jadi aku harap kau tidak mengungkit2 status pernikahan kita, arraseo?”

“kau pikir kau siapa?”

“aku sedang malas berdebat denganmu, jadi….”

belum sempat geonil menyelesaikan kata2nya tiba2 handphonenya berbunyi. dia segera mengangkat telephonenya.

“yeoboseyo”

“kau ada dimana?”

‘gwangsu?ada apa tiba2 kau menelfonku?”

“aku menunggumu di gipsy cafe sekarang”

klik

“ya!!gwangsu!!gwangsu!!”

geonil menutup kembali telephonenya dengan perasaan heran. dia kembali memasukkan handphonenya ke dalam saku celananya.

“aneh,dia kenapa?tiba2 menelphoneku dan tiba2 mematikan telephone begitu saja”

“a..ada apa?”

“aku harus pergi sekarang, gwangsu memintaku untuk menemuinya, jaga sung il baik2 selama aku pergi”. ucap geonil sambil mencium keningku.

geonil berlalu dari hadapanku dan berjalan keluar dari kamar itu. sedangkan aku hanya bisa terdiam dengan mulut ternganga karena aku benar2 terkejut saat dia mencium keningku.

“a…apa..apa2an dia itu…”. ucapku sambil menyentuh keningku.

 

@Gipsy Cafe

geonil berjalan memasuki cafe itu lalu melihat ke seluruh bagian cafe. kemudian tatapan matanya tertuju kepada sosok gwangsu, sungje dan jihyuk yang sedang duduk di sudut cafe.dia berjalan mendekati ketiga kawannya itu.

“annyeong….”. sapanya ramah sambil melambaikan tangannya dan tersenyum kepada 3 sahabatnya itu.tapi tiba2 gwangsu berdiri dan berjalan ke arah geonil.dan tanpa basa basi gwangsu mendorong tubuh geonil.

“ya!!kau ini kenapa?kenapa tiba2 kau mendorongku?apakah ini caramu untuk menyambut temanmu yang baru datang??!!”

“teman macam apa kau??!!”

BUKK!!

tiba2 gwangsu memukul geonil sampai geonil terjatuh. seketika jihyuk dan sung je berlari mendekati mereka. sungje segera menahan gwangsu yang tampak masih emosi agar dia berhenti memukul geonil. sedangkan jihyuk berusaha membantu geonil untuk bangun.

“gwangsu, kau kan sudah berjanji untuk membicarakan hal ini baik2, tapi kenapa kau malah memukulnya??”. ucap jihyuk sambil membantu geonil berdiri.

“apakah manusia brengsek seperti dia ini masih perlu di ajak bicara baik2??!!”.

‘tapi setidaknya tanyakan dulu kepada dia, dengarkan penjelasanya”. ucap sungje.

“YA!!KIM SUNGJE!!apa sekarang kau ingin berada di pihaknya dan ingin mempermainkan semua wanita??!!SILAHKAN!!”

“tunggu, gwangsu….apa salahku?kau memintaku datang kesini, tapi kenapa setelah aku datang kesini kau malah memukulku?”

“kau masih tanya apa salahmu?kau tahu kan?sejak aku remaja aku benar2 benci kepada namja yang suka mempermainkan wanita, dan aku benar2 tidak menyangka bahwa sahabatku sendiri tega mempermainkan 2 wanita yang sangat kukenal, gun sung dan eunjung!!tega sekali kau ini, pertama kau menghamili gun sung, lalu berpura2 bertanggung jawab dengan menikahinya padahal kau hanya menyiksa diri dan perasaanya”.

‘jangan berkata seenaknya, sedikitpun aku tidak pernah menyakitinya, kau tidak tahu apa2 jadi jangan bertindak seolah2 kau tahu segalanya”

“aku tahu segalanya!!jihyuk sudah memberitahuku tentang pernikahan palsu yang kau buat hanya untuk menyakitinya, myung hee juga sudah memberitahuku bagaimana buruknya sikapmu kepada gun sung, kau menelantarkannya di saat dia mengandung anakmu, kau pikir siapa dirimu?disaat gun sung sedang mempertaruhkan harga diri dan juga masa depannya kau hanya diam dan menikmati kebahagiaanmu bersama eunjung, kemudian setelah anakmu lahir dan eunjung mengetahuinya kau membuang eunjung begitu saja!!YA!!AKU MENYESAL PERNAH BERTEMAN DENGANMU!!”

BUKK!!

gwangsu kembali memukul wajah geonil dan membuatnya jatuh tersungkur untuk yang kedua kalinya.

geonil terdiam. dia hendak berdiri dan jihyuk berusaha membantunya. namun geonil menampik tangan jihyuk yang sudah terulur , dan dengan tubuh yang sempoyongan dia berusaha berdiri di hadapan gwangsu. dia menatap lurus kedua mata gwangsu. sesaat tangan kanannya mengusap darah yang keluar dari sudut bibirnya.

‘kau tidak tahu apa2, jangan suka menghakimi seseorang jika apa yang kau ketahui hanya sebagian kecil dari sebuah cerita besar, mungkin kau benar, aku menyakiti perasaan kedua yeoja itu, tapi aku tidak pernah sengaja untuk melakukan semua ini, aku menikahi gun sung awalnya hanya sebuah kontrak agar sung il lahir dengan status, tapi asal kau tahu, kalian semua harus tahu!!aku akan mengakhiri semua ini, aku akan mengatakan kepada gun sung bagaimana perasaanku yang sebenarnya, aku mencintainya, dan aku tidak akan melepaskan dia dan membiarkannya pergi dari sisiku. aku akan mengatakan perasaanku setelah kontark pernikahanku dengannya habis. tepat pagi hari setelah 1 bulan 2 minggu setelah ini”

“geonil…kau…kau….”. jihyuk belum sempat menyelesaikan kalimatnya.tapi geonil sudah membalikan badannya dan pergi meninggalakan mereka. tapi baru beberapa langkah dia berjalan dia berhenti dan menoleh ke arah 3 sahabatnya.

“gomawo, berkat kalian aku bisa menemukan takdirku, dan kau jihyuk, aku benar2 berterima kasih kepadamu, seandainya waktu itu kau tidak menyuruhku untuk menikahinya mungkin selamanya aku tidak akan pernah bisa melihat anakku dan hidup bersamanya, jeongmal gomapta”. ucap geonil sambil tersenyum.

dia kembali membalikan badannya dan berjalan menjauh lalu keluar dari dalam cafe.

 

1 bulan kemudian @kitchen.

aku sedang mencuci semua piring2 bekas makan malam . semalam aku belum sempat mencucinya. maka pagi ini aku segera mencucinya setelah aku bangun tidur. sedangkan geonil kini sedang berdiri di depan kompor. dia sedang menggoreng ayam dan sosis.

semenjak sung il lahir dia benar2 berubah. dia bukanlah park geonil yang suka keluar malam ataupun park geonil yang suak membentakku seenaknya. kini dia telah berubah menjadi seorang ayah yang benar2 bertanggung jawab. tapi aku tahu, tanggung jawab yang dia tunjukan itu semata2 hanya karena tuntutan kontrak pernikahan palsu kami yang akan segera berakhir.

“jangan menatapku seperti itu, cepat cuci piring itu sampai bersih, mau sampai kapan kau akan terus menatapku seperti itu??”. tiba2 geonil membentakku dan menyuruhku untuk cepat2 mencuci piring dan hal itu membuat semua lamunanku buyar.

“mwo?siapa yang menatapmu?aku hanya melihat…melihat…aku hanya melihat sosis yang kau goreng, sepertinya enak”

‘kau mau?”

“aku boleh mencobanya?”

tanpa berkata apapun geonil langsung mengambil piring yang berisi beberapa buah sosis yang sudah di goreng itu dan menyodorkannya kepadaku

“ini”

“ya!!neo paboya??bagaimana aku bisa makan?kedua tanganku masih terkena sabun’

“kau kan bisa mencuci tanganmu”

“aish…kau ini, bersikaplah sedikit romantis, tidak bisakah kau menyuapiku?”

“dasar manja!!hah…baiklah…buka mulutmu”

aku membuka mulutku dan geonil menyuapiku. tapi betapa bodohnya dia,dia hanya menyuapiku di bagian ujung sosis. dan hal itu membuatku kesulitan untk memakan sosis itu.

“oppa, semakin lama kau semakin bodoh, bagaimana aku bisa menelannya jika kau hanya menyuapiku sebagian?”. ucapku sambil menggigit ujung sosis itu, dan hal itu membuat suaraku sedikit tidak jelas.

“mwo?kau bilang apa?kau butuh bantuanku lagi?”

“aish…tentu saja, bantu aku”

kukira awalnya geonil akan menyuapiku lagi. tapi ternyata dugaanku salah. dia mendekatkan wajahnya padaku sambil tersenyum sangat manis. aku sedikit memundurkan badanku agar aku tidak terlalu dekat dengannya. tapi dia terus mendekatkan wajahnya padaku dan hal itu membuat jantungku berdetak di atas normal.

“k..kau…”

“aku akan membantumu”. ucapnya sambil tersenyum lalu menggigit ujung sosis yang satunya.

sontak aku mendorongnya agar menjauh dariku. nafaskupun jadi tak beraturan. jantungku terasa  ingin lepas karena berdetak di atas normal.

“Ya!!kau ini apa2an??tanganmu masih basah dan kotor terkena sabun, jadi jangan seenaknya mendorongku, kau lihat?bajuku basah!!”

“k..kau yang apa2an, j..jangan seenaknya mendekatkan wajahmu kepadaku!!

“waeyo?aku kan hanya ingin menyuapimu, kau bilang aku harus bersikap sedikit romantis!!”

‘t…tapi bukan begitu caranya…a..aku…aku harus ke atas, hati2, nanti makanannya hangus”

aku segera mencuci tanganku dan berlari ke lantai atas tanpa mempedulikan geonil yang masih tampak kebingungan dengan sikapku.

dengan tergesa aku berlari menaiki tangga dan berjalan menuju kamarku untuk menenangkan diri. tapi saat tanganku menyentuh handle pintu kamarku, tiba2 kudengar suara sung il yang sedang menangis.

aku menoleh ke arah pintu kamar sung il, dengan segera aku berjalan menuju pintu itu dan masuk ke dalam kamarnya.

aku melihat sung il yang sedang menangis di dalam box bayi itu. perlahan aku menghampirinya dan menggendongnya dengan penuh kasih.

“ada apa sayang?kenapa kau menangis?kau merindukan eomma ya?tenang saja, eomma sudah ada disini, kenapa kau terbangun?apa kau haus?”. ucapku sambil mengusap pipinya.

kini tangis sung il sudah sedikit reda setelah dia berada di dalam gendonganku. tapi dia tidak juga tertidur. bibirnya sedikit mengecap2 kecil.

“kau haus ya?”

aku menoleh ke samping kanan dan kiri. gorden jendela masih tertutup dan pintupun juga sudah tertutup. maka aku memutuskan untuk memberikan ASI kepada sung il.

tapi baru saja aku menyusuinya beberapa menit tiba2…….

JGLEKK!!

“sung il menangis ya?”. tiba2 geonil masuk ke dalam kamar sung il dan bertanya kepadaku.

“AAAAAAAAAA…………..KELUAR KAU!!”

aku segera mengambil bantal, guling, boneka, serta mainan2 sung il yang bisa kujangkau lalu melemparkannya secara tidak beraturan kepada geonil.

geonil yang kebingungan segera menggunakan tangannya untuk menangkis benda2 yang berterbangan ke arahnya.

“Ya!!hentikan!!hei…apa2an ini, gun sung!!sudah hentikan!!”

“keluar kau dari kamar sung il, kalau tidak aku akan melemparimu dengan barang2 ini lagi, keluar!!”. ucapku sambil mengangkat boneka babi yang ada di atas meja yang terletak tidak jauh dari tempatku berdiri.

“arraseo…arraseo…dasar aneh!!”

geonil melengos dan segera keluar dari kamar sung il. aku menurunkan tanganku dan mengatur nafasku. wajahku benar2 terasa sangat panas. aku malu sekali. mungkin sekarang wajahku sudah terlihat seperti kepiting rebus karena malu.

“haaah…apa2an dia itu, pagi ini dia sudah benar2 berhasil membuatku sangat malu….”

kemudian aku melihat ke arah sung il. kini dia sepertinya sudah tertidur kembali, maka kemudian aku kembali menidurkannya di dalam boxnya.

 

2 minggu kemudian @ living room, pukul 22.00…..

hari sudah malam, namun aku masih belum mengantuk. aku berusaha untuk tidur, namun mataku tetap tidak mau terpejam.

maka dari itu aku memutuskan untuk keluar dari dalam kamar dan duduk di ruang tamu. sendirian aku duduk di kursi dan menekuk kedua kakiku sambil menyembunyikan wajahku di antar lipatan kakiku.

udara terasa sangat dingin, sepertinya sebentar lagi hujan akan turun, namun aku masih enggan untuk beranjak dari tempatku.

kepalaku kini di penuhi dengan geonil. hari ini, malam ini, sekarang adalah saat terakhir aku menjadi istrinya. dan besok aku harus pergi meninggalkannya dan harus melupakan geonil dari hidupku untuk selamanya.

‘tuhan….seandainya bisa, aku mohon, jangan biarkan malam ini berakhir, aku ingin tetap berada di sampingnya, lebih baik aku tetap berada di sampingnya walaupun dia membenciku darpada aku harus jauh darinya, andai saja malam ini ada sebuah keajaiban….”. ucapku dalam hati.

“kau belum tidur?’

aku tersentak kaget saat ada seseorang yang tiba2 menepuk punggungku. aku mendongak dan melihat orang yang menepuk punggungku. ternyata geonil.

‘kenapa kau belum tidur?ini sudah malam….’. ucap geonil sambil membungkukan badannya di hadapanku.

aku hanya tersenyum sambil memandang wajahnya.

‘ya…gwaenchana?”. tanyanya dengan sangat lembut.

“kau sendiri kenapa belum tidur?ini sudah malam…’

“oh…aku juga tidak bisa tidur, makanya aku keluar dari dalam kamar”

geonil beranjak dari hadapanku lalu duduk di sampingku. dan kedua mataku benar2 tidak bisa lepas darinya. aku ingin terus memandangnya seperti itu, sebelum aku tidak bisa melihatnya lagi di hari esok.

‘hah…hari ini benar2 melelahkan, kau tahu?dosenku gila!!dia memberiku tugas yang sangat banyak, sampai2 aku ingin mati saja’

aku tidak menanggapi kata2nya dan hanya menatapnya dengan tatapan sayu

‘badanku rasanya lelah sekali, aku ingin tidur, gun sung, bolehkah aku tidur di pangkuanmu?”

aku tetap terdiam dan terus memandangnya.

“ya!!jawab aku, jangan hanya diam dan menatapku seperti itu, boleh atau tidak??”

aku hanya tersenyum kecil dan mengangguk. setelah aku mengangguk geonil langsung merebahkan badannya dan tidur di pangkuanku.

tak ada sepatah katapun yang terucap dari bibir kami. aku hanya terdiam sambil mengamati setiap lekuk wajah geonil yang sedang tertidur.

‘kau tahu?”. tiba2 geonil berbicara tanpa membuka kedua matanya.

‘mwo?”

“aku ingin sekali setiap malam seperti ini, aku ingin bisa tidur pulas di pangkuan orang yang aku cintai sambil merasakan setiap belaian dari tangannya. aku ingin setiap pertemuan tidak di akhiri dengan sebuah perpisahan. karena aku benar2 tidak ingin berpisah dengan orang yang aku cintai. gun sung…..aku ingin hidup selamanya bersama sung il, bisakah kau mengabulkannya?”

aku tersentak. aku tidak tahu harus memberikan jawaban apa kepadanya. aku benar2 bingung apa maksud dari ucapannya.

“apa maksud dari kata2nya?apa dia ingin mengambil sung il dariku?anni…dia anakku, aku tidak bisa membiarkannya mengambil sung il dariku, aku tidak bisa mempercayakan sung il kepada eunjung onnie dan juga geonil oppa’. ucapku dalam hati.

“gun sung, setelah pernikahan ini berakhir, aku ingin memulai hidup baru yang lebih baik, bersama orang yang aku cintai dan juga anak kita, aku ingin selamanya hidup bersama anakku, apa kau bisa melakukannya?”

‘a..aku..aku…”

belum sempat aku melanjutkan kata2ku, tiba2 terdengar suara sung il yang sedang menangis dari lantai atas.

‘oppa…aku harus ke atas, sung il sepertinya terbangun”

seketika geonil membuka matanya dan bangun dari posisi tidurnya.

‘jeongmal?”

“nee…aku akan melihatnya sekarang, kau kembalilah ke kamar, nanti setelah sung il tertidur aku akan kembali ke kamar”

aku segera berdiri dan berjalan menuju lantai atas meninggalkan geonil yang masih terdiam di ruang tamu.

 

30 menit kemudian…

setelah sung il kembali tertidur ,maka aku memutuskan untuk kembali ke kamar. saat aku masuk ke dalam kamar kulihat geonil masih duduk d atas kasur.

“oppa…kau belum tidur?”

“apa sung il sudah tidur?”

“nee…”

“dia kenapa?”

“mungkin dia terbangun karena mendengar suara hujan  yang turun tiba2, tapi tenang saja sekarang dia sudah tidur”

“oh…baguslah, aku sudah tenang sekarang”

“kau mengkhawatirkannya?’

“kenapa kau masih bertanya?tentu saja aku mengkhawatirkannya”

“kenapa kau tidak melihatnya?”

“hah…biasanya kau melarangku untuk masuk ke kamar sung il jika kau juga sedang ada di dalam, kenapa sekarang tiba2 kau menyuruhku?”

“mulai sekarang aku tidak akan melarangmu, kau appanya”. ucapku sambil menatap tajam ke arah kedua matanya. dan hal itu membuat geonil terlihat salah tingkah.

’em…perutku sakit, aku harus ke kamar mandi sekarang”

geonil bergegas turun dari ranjang dan berjalan dengan tergesa menuju kamar mandi. sedangkan aku masih tetap diam dalam dudukku. suasana kamar itu benar2 terasa sepi. hanya terdengar suara gemericik air dari dalam akamr mandi.

namaun keheningan kamar itu pecah saat terdengar suara handphone geonil yang berbunyi. aku meraih handphone itu dan melihat layar handphone milik geonil. dilayar itu terlihat nama eunjung, maka aku memutuskan untuk mengangkatnya.

‘yeoboseyo”

“kau?”

“aku gun sung, ada urusan apa kau menelphone geonil?”

“bukan urusanmu”

“kalau begitu tutup telephonemu”

“ya!!kau pikir kau siapa?berani2nya kau menyuruhku untuk menutup telephoneku??!!aku menelephone geonil, bukan menelephonemu”

“geonil ada bersamaku, jadi jika kau ingin mengatakan sesuatu kepadanya, kau bisa mengatakan padaku”.

KLIK.

aku mematikan telephone dari eunjung dan meletakan kembali hanphone itu di atas bantal milik geonil.

tapi belum semenit berlalu, handphone itu berbunyi lagi. aku menatap layar ponselnya, dan kulihat eunjung mencoba untuk menelephone lagi.

aku segera me-reject telephone darinya dan menonaktivkan hanphone geonil.

“mianhe onnie, aku bukannya bermaksud untuk menjadi orang yang jahat sepertimu, tapi malam ini geonil milikku!!”

 

10 menit kemudian…

geonil keluar dari dalam kamar mandi sambil mengusap2 perutnya

‘gun sung, sepertinya tadi aku mendengar handphoneku berbunyi”. tanyanya sambil duduk kembali di sampingku.

“handphonemu?benarkah?tapi aku tidak mendengar apapun”

“hem…apa aku salah dengar ya?”

“mungkin saja”

“ya sudah, sekarang sudah hampir tengah malam, tidurlah…”

geonil mulai merebahkan badannya di atas kasur, namun aku segera menarik lengannya dan mencegahnya tidur.

“oppa!!”

“nee?”. jawab geonil sambil kembali ke posisisnya semula.

“bolehkah aku meminta sesuatu darimu?”

“tentu saja, kau ingin apa dariku??”

‘aku ingin meminta hakku sebagai istrimu”

“m…mwo?”

“kau memintaku untuk menjadi istrimu yang seutuhnya selama 1 bulan 2 minggu , tapi selama waktu itu berjalan kau tidak pernah memberikan hakku oppa”

“a..apa maksudmu?”

“kau tidak mengerti?”. ucapku sambil memeluknya perlahan.

“gun sung…”

“lakukan kewajibanmu park geonil!!”

aku mendongakkan wajahku dan menatap lurus kedua matanya. perlahan aku menutup mataku dan mendekatkan wajahku padanya. seakan semuanya sudah tertata rapi dan teratur. geonil mengikuti semua permainanku. kurasakan kedua tangannya mulai memelukku, semakin lama semakin erat. dia juga mendekatkan wajahnya kepadaku, lalu kurasakan bibir geonil menyentuh bibirku dengan lembut. dan akhirnya dia benar2 memberikan hakku sebagai istrinya.

dia memelukku lebih erat dan mengecup bibirku dengan lembut. perlahan kurasakan tangannya mulai bergerak menyusuri tubuhku. dan menyentuhku lebih dari tadi. dia menurunkan ciumannya dari bibirku, lebih ke bawah menuju leherku. hawa panas dari desahan dan hembusan nafasnya d leherku membuatku yakin bahwa kini dia benar2 terlarut dalam nafsunya.

“ternyata seperti ini rasanya jika melakukannya tanpa paksaan”. ucapku sambil memejamkan mataku.

tanpa kami sadari. kini aku sudah merebahkan diriku di ranjang kami. begitu juga dengannya. sekarang dia ada di atasku. kedua matanya menatap lurus ke kedua bola mataku. tatapan mata yang tajam itu….aku begitu menyukai tatapannya.dia kembali menyerbu leherku dengan gigitan2 kecil darinya.lalu perlahan tapi pasti tangannya bergerak melepaskan kain yang menutupi tubuh kami.

“jangan ragu oppa, malam ini aku istrimu yang seutuhnya”. bisikku lembut di telinganya

 

morning @our bedroom, pukul 05.30

aku terbangun dari tidurku. kurasakan mataku terasa sedikit berat. aku berusaha mengembalikan kesadaranku.

setelah semuanya terlihat jelas aku membalikan badanku dan menoleh kebelakang. kulihat geonil masih tertidur sambil memelukku.

aku masih terdiam dalam posisi tidurku sambil menatap wajahnya yang masih tertidur pulas. untuk waktu yang lama aku masih tetap terdiam, sampai tanpa sengaja air mataku menetes dari pelupuk mataku.

“selamat pagi oppa….”. ucapku lirih sambil menahan air mataku agar tidak jatuh lebih banyak.

“ini pagi terakhir kita, setelah ini mungkin kita tidak akan bertemu lagi, setelah ini aku berjanji tidak akan muncul di hadapanmu lagi, kau tahu?berat sekali rasanya jika harus berpisah denganmu, tapi aku tidak punya apa2 untuk tetap bertahan di sampingmu, karena aku tahu, hati, jiwa, pikiran dan perasaanmu hanya untuk eunjung onnie. park geonil..saranghae…”. ucapku sambil mengusap pipinya dan mengecup keningnya.

aku hendak beranjak dari tidurku. namun kurasakan tangannya menarik tubuhku dan memelukku lebih erat.

“ini masih pagi gun sung, jangan membangunkanku sepagi ini, kau ini sangat cerewet,baiklah…nanti siang kubelikan pizza extra pedas untukmu…”

“dia mengigau rupanya….”.batinku sambil tersenyum tipis

perlahan aku berusaha melepas pelukan geonil agar dia tidak bangun. aku bangun dari tidurku dan dan segera mengenakan pakaianku. kulirik jam dinding yang menunjukan sudah hampir pukul 6. aku segera berdiri dan berjalan pelan menuju kamar mandi dan tetap membiarkan geonil terbuai dalam mimpi indahnya.

 

@our bedroom, pukul o6.30….

perlahan geonil membuka matanya yang tampak masih mengantuk. dia menatap sekeliling kamarnya namun kamar itu sepi. tak seperti biasanya, kamar dan rumah itu benar2 terasa senyap.

dia bangun dari tidurnya dan sekali lagi menatap sekeliling kamarnya.

“gun sung…”

tak ada sahutan

“gun sung, kau dimana?”

kali ini dia memanggil sedikit keras, namun tetap tak ada jawaban.

“aneh, kemana dia?biasanya jam 6 dia sudah membangunkanku, tapi hari ini kenapa dia tidak membangunkanku?padahal sekarang sudah hampir pukul 7.atau jangan2…’

geonil terperenjat. dia segera mengambil dan mengenakan celananya yang tergeletak di lantai dan segera berlari keluar dari dalam kamarnya.

“gun sung, kau dimana?gun sung…jawab aku, kau ada dimana??!!”

geonil menuruni tangga dengan tergesa dan berlari menuju dapur. tapi di tetap tidak menemukanku.

‘gun sung…kau di…’

geonil menghentikan kata2nya saat tiba2 dia melihat secarik kertas yang tergeletak di atas meja makan.

perlahan geonil berjalan menuju meja makan dan mengambil kertas itu.

“annyeong chagiya….selamat pagi…
rasanya aneh sekali memanggilmu chagiya, maaf aku bercanda….
oppa, aku menepati janjiku kepadamu, aku pergi dan aku berjanji aku tidak akan pernah hadir di dalam kehidupanmu lagi, mianhe jika aku sudah membuat hidupmu susah dan berantakan, tapi aku harap sekarang kau bisa lebih bahagia oppa, tapi kau jangan khawatir, sekarang aku maupun sung il tak akan pernah jadi penghalang…..”

“sung il?annya….”

belum selesai geonil membaca surat itu dia segera meletakkan surat itu di atas meja dan berlari menaiki tangga menuju kamar sung il tapi bayi mungil itu sudah tak ada disana

“sung il, kau dimana?. ucap geonil sambil membukan pintu kamar sung il.

geonil berlari kesana kemari dan menelusuri setiap ruangan untuk mencariku dan sung il namun dia tetap tidak menemukan apa2.

dengan air mata yang deras mengalir dari kedua sudut matanya dia berjalan menuju ruang tamu, tapi ruangan terakhir itu tetap kosong.

dia terdiam.tubuhnya terasa lemas dan dia jatuh terduduk di atas lantai.dia menekuk kedua kakinya dan menyembunyikan wajahnya.

“semuanya terlambat”

 

To Be Continue….

Traces Of The Past

Title : Traces Of The Past

Cast : – Kim Jong In (Kai EXO)
– Han Sera (Original Cast)
– kim JunHee

Genre : Romance, Chapter, Straight

Summary : Aku yang terbuang, Akan membalasmu lebih menyakitkan daripada apa yang telah kau lakukan. Menyakitkan, dan aku akan menyakitimu lebih dari apa yang kau tahu. Aku bukan lagi wanitamu yang dulu. Kau yang merubahku. Maka jangan salahkan aku jika suatu saat aku menghancurkanmu dan merampas segala hal yang menjadi milikmu.

Gambar Continue reading

Time To Love [Chapter.2]

Title : Time To Love [Chapter.2]
Genre : Romance, Chapter

Cast  : 1. Kim Myungsoo/L (Infinite)
2. Shin Eun Kyung (original Cast)
3. Lee Howon/Hoya (Infinite)

Summary : Cinta…sebuah kata yang sangat sulit untuk di ucapkan, sangat sulit dijabarkan lewat sebuah kata2, terkadang perasaan aneh yang disebut cinta itu tumbuh dengan sendirinya tanpa kita sadari. butuh waktu yang tidak singkat untuk menyadari bahwa di antara kita memang ada 1 kata yang mungkin disebut dengan cinta.dan mencari jawaban itu tidak semudah kita mencari setetes air di padang pasir. mungkin butuh jutaan tahun untuk menyadarinya.

Image

 

Continue reading

The Beautiful Stardust [chapter.3]

Title    : The beautiful Stardust [Chapter.3]

Cast      :  1. Song Jihyuk
                   2. Song Rae Ki
                   3. Park Geonil
                   4. Park Jiyeon
Genre  : Romance, Chapter

Sumarry : Cinta. Bahasa yang sangat universal. Tidak mengenal budaya. Tidak mengenal Kasta. Song Rae ki gadis sederhana yang bersusah payah melupakan cinta masa lalunya. Namun usahanya sia-sia saat sang kekasih kembali ke hadapannya. Sejujurnya dia masih mengharapkannya. Tapi bagaimana jika sang kekasih ternyata kembali di saat hatinya mulai terbelah dua….
Hanya waktu yang akan menjawabnya…

cats

Continue reading

The Beautiful Stardust [chapter.2]

Title    : The beautiful Stardust [Chapter.2]

Cast      :  1. Song Jihyuk
                   2. Song Rae Ki
                   3. Park Geonil
                   4. Park Jiyeon

Genre  : Romance, Chapter

Sumarry : Cinta. Bahasa yang sangat universal. Tidak mengenal budaya. Tidak mengenal Kasta. Song Rae ki gadis sederhana yang bersusah payah melupakan cinta masa lalunya. Namun usahanya sia-sia saat sang kekasih kembali ke hadapannya. Sejujurnya dia masih mengharapkannya. Tapi bagaimana jika sang kekasih ternyata kembali di saat hatinya mulai terbelah dua….
Hanya waktu yang akan menjawabnya…

 

Image

Continue reading