Time To Love [Chapter.2]

Title : Time To Love [Chapter.2]
Genre : Romance, Chapter

Cast  : 1. Kim Myungsoo/L (Infinite)
2. Shin Eun Kyung (original Cast)
3. Lee Howon/Hoya (Infinite)

Summary : Cinta…sebuah kata yang sangat sulit untuk di ucapkan, sangat sulit dijabarkan lewat sebuah kata2, terkadang perasaan aneh yang disebut cinta itu tumbuh dengan sendirinya tanpa kita sadari. butuh waktu yang tidak singkat untuk menyadari bahwa di antara kita memang ada 1 kata yang mungkin disebut dengan cinta.dan mencari jawaban itu tidak semudah kita mencari setetes air di padang pasir. mungkin butuh jutaan tahun untuk menyadarinya.

Image

 

Aku menghembuskan nafas lega saat kusadari bahwa tidak terjadi apapun diantara kami semalam. Dan aku meyakini pemikiranku itu.

Kusingkirkan lengannya yang memelukku itu dengan kasar. Merasa tidak suka dan risih saat dia, entah dengan sengaja atau tidak, tidur sambil memelukku seperti itu. Aku merasa sikapnya itu benar2 seperti pecundang yang sangat kurang ajar.

Sungguh. Sebenarnya aku masih bingung, bagaimana bisa dia tidur disini sekarang, sedangkan semalam aku sudah mengusirnya.

Dia menggeliat, lalu kembali tertidur saat aku beranjak turun dari ranjang. Membalikan tubuhnya, dan tidur membelakangiku sekarang.

Aku mendengus kesal kemudian berjalan keluar dari kamarku dan berjalan menuruni tangga rumah kami. Kupaksakan senyumku saat kulihat nenek yang sedang menyiapkan sarapan di atas meja makan.

“Nasi goreng?”. Ucapku seraya berjalan mendekati meja, membuyarkan konsentrasi nenek yang sedang menata makanan itu.

Nenek mengalihkan pandangannya kepadaku.lalu tersenyum lembut.”sudah bangun?”.tanyanya.

aku mengangguk kecil.lalu menarik salah 1 kursi yang mengelilingi meja makan itu dan duduk di kursi yang kutarik tadi.

“mana myungsoo?”

“myungsoo masih belum bangun”

“mwo?sudah jam berapa ini?aish…anak itu masih sama saja ternyata..”

“halmeoni…hari biarkan dia melanjutkan tidurnya, dia butuh istirahat, dia kelihatannya sangat lelah,beberapa hari belakangan ini tugas kuliahnya banyak sekali”.

good!! akhirnya pagi ini aku sukses membohongi nenek mertuaku. tugas kuliah?aish…jeongmal!!bahkan akulah orang yang mengerjakan semua tugas kuliahnya selama ini.

aku terpaksa mengatakan hal itu semata2 agar pagi ini aku tidak bertemu dengannya di hadapan nenek. aku masih sedikit malas untuk berakting. aku ingin istirahat sejenak, berusaha melupakan peran yang selama ini kumainkan.

“tugas kuliah?”

“nee…”

“sebanyak itukah sampai dia kelelahan seperti itu?apakah tidak ada hal lain?”

aku mengernyitkan dahiku sambil menatap nenek yang sudah berusia 78 tahun itu. dia tersenyum penuh arti. sampai akhirnya aku hanya menghela nafas pelan saat menyadari apa maksudnya. aku tahu pasti apa arti dari senyumannya itu. Dan aku tahu apa yang ada di dalam fikiran nenek sekarang. tapi apapun yang dia pikirkan sekarang, aku tidak peduli. terserah!!

2 bulan kemudian @seoul park

“hah…”

aku menghembuskan nafasku dari mulutku. udara musim gugur sore ini cukup kering. namun terasa sedikit hangat. kusandarkan kepalaku di pundak seseorang yang tengah menemaniku duduk santai di kursi putih yang berada di taman itu.

aku tersenyum sembari memeluk erat lengan kirinya. rasanya nyaman sekali bersandar di pundaknya seperti ini.dia menoleh ke arahku. lalu tertawa kecil saat melihatku yang terlihat begitu menikmati pelukanku di tubuhnya. dan tanpa ragu tangan kanannya mengacak gemas rambutku.

“howon oppa…”

“hem…”

“kau tahu?aku begitu merindukan saat2 bersamamu seperti ini..”

dia hanya diam. perlahan dia melepaskan tanganku yang memeluknya. lalu kembali mendekapku ke dalam pelukan hangatnya.

“kau tahu?bahkan aku lebih merindukanmu daripada yang kau tahu..”. suaranya terdengar sangat lirih.namun aku bisa mendengarnya. dia mengusap puncak kepalaku dengan lembut.”sejujurnya aku mengkhawatirkanmu”.ucapnya kemudian.

kuangkat kepalaku dari pundaknya.dahiku mengernyit.menatap mukanya yang tiba2 berubah.dia masih menatap lurus ke depan. sedikipun tidak menoleh ke arahku.

“mengkhawatirkanku?untuk apa?”

dia menarik sudut bibirnya, mengulas suatu senyum yang benar2 tampak palsu.

“namja mana yang tidak khawatir saat melihat yeojachingunya berlindung di bawah atap yang sama dengan namja lain?”

kutegakkan tubuhku. kutatap lurus ke arahnya. lalu kusentuh kedua pipinya. “kau tidak meragukanku kan?”.tanyaku dengan nada yang terdengar sangat hati2.

dia menoleh kearahku.lalu kembali tersenyum tipis tanpa menjawab pertanyaanku. dia menyentuh tanganku yang ada di pipinya. howon memejamkan matanya sejenak. seolah ingin menikmati sentuhan lembut tanganku di pipinya. hanya beberapapa detik. tak lama setelah itu dia membuka kedua mata indahnya.

“tentu bukan kau yang kukhawatirkan nona shin eun kyung, hajiman…jeongmal… aku benar2 tidak bisa mempercayai myungsoo”

aku terkekeh saat mendengarnya. tidak ada yang lucu memang. namun…rasanya mendengar kata2nya itu membuatku ingin tertawa.

“ya!!jangan khawatir Tuan Lee Howon…kau tidak perlu mengkhawatirkannya, dia bukanlah namja yang akan menerkamku diam2 saat aku terlelap…”

“hei…apa kau tidak tahu betapa mengerikannya otak seorang namja jika mereka hanya berdua saja dengan seorang yeoja?”

“apa kau juga termasuk di dalam kategori itu?”. tanyaku. sejujurnya aku hanya ingin mengajaknya bercanda. agar dia tidak terlalu mencemaskanku seperti ini.

“chagiya…aku benar2…”

Drrtt…drrtt…

“chankaman…”

aku memotong ucapan howon begitu saja saat tiba2 ponselku bergetar. kuraih ponselku yang ada di dalam saku jaketku.

aku mendengus kesal saat melihat siapa orang yang sedang menelephoneku.

“yeoboseyo”

“ya!!kau kemana saja hah?kenapa lama sekali mengangkat telephoneku?dan kenapa dirumah tidak ada makanan sama sekali?kau ingin membunuhku?!!”

“mianhe…aku tadi terburu2, sekarang aku sedang diluar bersama howon oppa”

“lalu bagaimana denganku?apa kau ingin membuatku mati kelaparan?!!begitu?”

“ya!!kau ini namja paling cerewet dan paling menyebalkan yang pernah kutemui Kim Myungsoo!!jangan seperti anak kecil!!jangan merengek kepadaku yang seolah2 bahwa aku ini pengasuhmu…baiklah,tunggu sebentar, akan kupersankan makanan siap saji untukmu”

“a…anni!!pulang sekarang,aku hanya ingin makan masakanmu,bukan masakan orang lain!!”

“ya!!berhentilah menyusahkanku…”

“siapa yang menyusahkanmu?bukankah ini memang tugasmu?”

“kenapa tidak meminta hana saja untuk mengantarkan makanan untukmu?”

“cerewet!!cepat pulang!!”

“tidak bisa!!aku masih ada urusan dengan..”

“howon?apa perlu aku yang bicara padanya agar dia mengijinkanmu pulang?”

“aish..kau ini!!arrachi..tunggulah..”

kututup ponsel lipatku. Kuputuskan untuk mengakhiri telephone darinya.kurasa percuma berdebat dengannya.

“aish!!bayi bodoh ini menyusahkan saja..”.umpatku seraya memasukan kembali ponselku ke dalam saku jaketku.

“gwaenchanayo?”

“mianhe oppa..sepertinya aku harus pulang sekarang”

“ada apa?bukannya hari ini..”

“si bodoh itu bisa mencekikku jika aku tidak segera pulang dan memasakkan sesuatu untuknya”

“nee?!!”

“annyeong…”

aku berdiri,lalu mengecup pipinya sekilas dan melambai singkat kepadanya.mengacuhkan ekspresi terkejut yang tampak jelas di wajahnya.

2 minggu kemudian @our bedroom

“cepat pakai gaunmu,ini acara bisnis yang sangat penting,jadi kau jangan sampai mengacaukannya!!”

“heh!!memangnya yang biasanya suka mengacaukan suasana itu aku atau kau hah?!!”

“cerewet!cepat selesaikan,aku tidak mau kita terlambat”

aku diam. tak berusaha menanggapinya. aku tahu kalau aku menanggapinya pasti kami akan batal untuk datang ke acara itu karena bertengkar.

“kau ini sebenarnya sedang apa?daritadi meletakkan tangan di belakang seperti itu”

“kau tidak perlu tahu!!”.

aku tak memperdulikannya dan terus berusaha menaikkan risleting baju yang kukenakan.walaupun sedikit sulit, namun aku tidak akan pernah meniru adegan2 yang hanya ada di dalam drama itu, yang selalu meminta suaminya untuk menaikkan risleting gaun yang di kenakan. lagipula, dia bukan suamiku. setidaknya itu pemikiranku.

“kau mau menaikkan risleting bajumu?kemarilah,biar kubantu”.ucapnya sambil berjalan mendekatiku.

“a…anni!!berani maju selangkah.mati kau!!”.

aku berusaha menjauh darinya, saat dia maju ke arahku. aku terus mundur ke belakang saat dia terus mendekat ke arahku.

“m…myungsoo!!berhenti!!”

“kau ini kenapa?aku hanya ingin membantumu,kita ini sudah terlambat bodoh!!”

“aku tahu,tapi aku bisa melakukannya sendiri!!”

“dasar batu!!”.ucapnya sambil memukul pelan puncak kepalaku.

“akh!!appoyo…ish!!”.

“kemarilah!!”.pintanya sambil menarik lengan kananku dengan kuat. membuatku mau tidak mau akhirnya tertarik ke arahnya.dia mendorong bahuku.membuah posisiku jadi memunggunginya. aku mendesis lirih.kupejamkan mataku untuk meredam rasa sebal yang bergejolah di hatiku. “tenang saja,aku tidak mungkin macam2 kepadamu, melihatmu saja aku tidak sele….”

Kata2 myungsoo tiba2 berhenti.mungkin hampir 5 detik myungsoo terdiam, aku melirik ke arahnya. kulihat dia hanya diam sambil menatap punggungku. seola seperti sedang mengamati sesuatu.

akupun juga masih terdiam sambil berusaha meliriknya. “ada ap…”

PLAK!!

kata-kataku terpotong. dengan cepat kubalikkan tubuhku darinya.

“keluar!!!”. ucapku dengan nada tinggi.”kubilang keluar!!”.

rahangku mengeras. tanganku kembali meraih risleting gaunku. aku terdiam,namun tanganku berusaha meraih dan merapatkan gaunku yang terbuka di bagian belakang. kugigit bibir bawahku sembari menatap tajam myungsoo yang masih berdiri mematung sambil menatapku dengan tatapan sayunya.

aku terus menatapnya tajam. merasa sedikit tidak percaya dengan yang dia lakukan baru saja. sejurus kemudian dia memalingkan wajahnya, berusaha mengalihkan tatapannya dariku. tak berani menatapku kembali seperti yang biasanya dia lakukan.

“jeongmal mianhe..”

hanya sepatah kata itu yang dia ucapkan. lalu beranjak pergi dari hadapanku.
aku tertunduk. menghela nafas pelan. bukan tanpa alasan aku menamparnya. beberapa menit yang lalu sebelum tanganku dengan keras bergerak menampar pipinya, aku benar2 merasakan bahwa jemarinya meraba pelan atas pinggang belakangku. sungguh, aku merasa jijik di sentuh seperti itu oleh orang yang kuanggap bukan siapa2.

aku masih diam termenung untuk beberapa saat. lalu kembali berjalan pelan menuju lemari, kuputuskan untuk memakai gaunku yang lain.

@Restaurant, pukul 20.00

kami terlambat. tentu saja, kejadian tadi berhasil membuat persiapan kami sedikit lebih lama, bahkan aku sempat berfikir untuk membatalkan kedatanganku jika saja myungsoo memohon maaf dan membujukku berkali2.

begitu keluar dari dalam mobil aku berjalan beriringan dengan myungsoo. berusaha menepis rasa marahku padanya. berpura2 bahwa aku baik2 saja.

dia berhenti sejenak saat kami memasuki pintu restaurant. membuatku juga ikut berhenti. kulihat dia menatap ke sekeliling. tatapannya berhenti saat melihat ke arah pojok restaurant mewah itu. dia lalu kembali menatapku sejenak, lalu menarik tanganku dan mengaitkannya di lengan kirinya. hampir saja aku menarik lenganku jika saja dia tidak berkata. “ini bukan makan malam biasa, ini untuk bisnis, berpura2lah untuk menjadi istri yang baik, setidaknya untuk malam ini, sampai makan malam ini selesai”.ucapnya datar. lalu kembali berjalan menuju ke dalam restaurant.ke deretan meja panjang di pojok restaurant itu.

Aku menurut saja walaupun sebenarnya aku sedikit merasa risih jika harus berjalan bergandengan seperti ini dengannya.

“annyeonghaseo…. Jeongmal mianhanda…kami sedikit terlambat..”.ucap myungsoo sambil membungkuk singkat.begitu juga denganku.

namun aku tersentak saat tahu siapa salah satu orang yang tengah duduk di antara mereka. sungguh,aku benar2 sangat terkejut.membuatku sedikit terbelalak karenanya.

“Howon oppa..”.batinku.

“ah…kalian datang, kenalkan..ini tuan lee jung shin. relasi bisnis appa yang akan membantu appa untuk pembangunan villa di pulau nami, dan ini adalah istri tuan Lee, nonya kim in jung,dan ini anak mereka, Lee howon..”

sekali lagi myungsoo membungkukkan badannya ke arah mereka.dan aku hanya mengikutinya. namun sejak tadi, mataku sedikitpun tak lepas dari kekasihku yang kini tengah duduk di hadapanku. dan sepertinya howonpun tak kalah terkejutnya denganku.
kupejamkan mataku sebentar. berusaha menghindari tatapan howon yang tiba2 menatap tanganku yang tengah menggandeng lengan myungsoo.

“duduklah”.perintah ayah mertuaku itu.

aku dan myungsoo duduk. seakan takdir benar2 sedang mempermainkanku. sial!posisi dudukku tepat berseberangan dengan howon. sakit. hatiku benar2 sakit saat aku harus menekan perasaanku sendiri seperti ini.

“tuan dan nyonya lee, in anakku, kim myungsoo, dan ini menantuku, shin eun kyung..aku mohon maaf, hari ini istriku tidak bisa datang,dia sedang tidak enak badan..”

“gwaenchanayo tuan kim,kami mengerti..”

aku masih tertunduk. benar2 tak ingin mendengarkan perkataan ayah mertuaku. sampai akhirnya aku tersadar ketika kaki myungsoo menyenggol kakiku.

“eun kyung?”.panggil appa.”apa kau baik saja?”

“ah?n..nee…nan..gwaenchanayo appa..”.ucapku dengan sedikit terbata.

kuangkat wajahku dan berusaha tersenyum tipis. “baiklah,kita lanjutkan makan malamnya”.lanjut ayah mertuaku lagi.

selama makan malam aku benar2 tidak bisa tenang. ini benar2 sebuah kebetulan yang menyulitkanku. hampir 20 menit berlalu. mereka semua, para orang tua mulai membicarakan tentang bisnis yang terdengar membosankan sekali di telingaku. sedangkan aku, myungsoo dan howon hanya diam.

sesekali tatapan mataku bertemu pandang dengan howon yang tanpa sengaja bertemu dengan tatapanku. sedangkan myungsoo daritadi hanya diam sambil sesekali melirik ke arahku dan howon.

“appa…aku permisi ke kamar kecil sebentar”.pamitku.

aku berdiri setelah ayah mertuaku mengangguk. kuletakkan garpu dan pisau makanku. lalu beranjak berdiri.

Aku berjalan cepat mencari letak toilet yang ada di restaurant itu lalu masuk ke dalamnya dan menutup pintunya dengan rapat.

aku menghela nafas dan memejamkan mataku. mencoba melepaskan ketegangan yang sejak tadi menghantuiku.

sunyi. toilet itu terasa terlalu sunyi.

“tuhan…kenapa kau himpit aku di dalam keadaan yang seperti ini?ini benar2 tersa berat”.batinku.

kubuka mataku. lalu berjalan menuju washtafel yang ada di dalam toilet itu. namun baru beberapa langkah berjalan. kudengar ada suara pintu kamar mandi yang di ketuk.
aku berbalik menatap pintu kamar mandi itu dan kubuka pintunya. sepertinya ada orang yang akan masuk ke toilet itu. namun aku benar2 terkejut saat aku melihat siapa orang yang sedang berdiri di depan itu kamar mandi itu.

“howon oppa?apa yang kau lakukan disini?bagaimana jika ada yang melihat?”

dia tak menjawab. hanya menatapku dengan tatapan yang aku sendiri juga tidak tahu apa artinya. ada tatapan kesedihan yang tersirah di dalam tatapannya. kesedihan, kekhawatiran namun sedikit tersirat tatapan marah.

namun tak lama kemudian howon melangkah masuk ke dalam kamar mandi itu dan berhambur memelukku dengan erat setelah menutup pintu kamar mandi itu.

“apa yang kau lakukan?”.tanyanya tiba2.

“oppa…”

“kau tahu?ini rasanya benar2 menyakitkan sekali. melihatmu memeluk lengan namja lain di hadapanku, namun aku tidak di ijinkan untuk melepaskan tanganmu darinya”.

aku diam dan tak berniat untuk membalas ucapannya.

“ini benar2 menyiksaku, hatiku seperti tertusuk serpihan kaca saat melihatmu duduk berdampingan dengan namja lain sedangkan aku harus diam dan menatapmu yang duduk jauh berseberangan denganmu”.

perlahan kedua tanganku tergerak untuk menyentuh pinggangnya dan membalas pelukannya dengan erat. kurasakan hembusan nafas panasnya menerpa kulit leherku. howon menenggelamkan wajahnya di leher sampingku dalam diam.

“lee howon…”

“apa yang bisa kulakukan sekarang shin eun kyung?kau tahu?sungguh,aku benar2 sangat takut sekarang, 2 tahun…itu bukan waktu yang singkat”

“ini sudah berjalan hampir 4 bulan,ini tidak akan lama…”

“4 bulan ini sudah cukup menyiksa perasaanku dan sekarang aku harus menunggumu lagi selama 20 bulan untuk melihatmu berpisah dengannya?begitu?”

aku diam. tangan kananku perlahan naik. mengusap punggungnya. berusaha menenangkannya. aku tahu, situasi ini sangat menyiksanya, dan hal ini pula yang menyiksaku.

“nan…”

“lalu bagaimana jika 20 bulan ke depan peraraanmu kepadaku berubah?”

“anni,tidak mungkin aku aku akan…”

“Mungkin kau sekarang bisa mengatakan bahwa perasaanmu tidak akan berubah, tapi apa kau bisa menjamin semua ini? setiap hari kau tidak tahu betapa takutnya aku saat membayangkan 20 bulan ke depan myungsoo mengambil hatimu dariku”

“anniyo…jangan katakan itu,jebal…aku tidak mau mendengarnya, aku tidak mau,oppa…jika kau tahu seperti apa perasaanku, ingin sekali aku mengakhiri semua ini secepat mungkin, aku juga tersiksa jika aku harus berjauhan seperti ini denganmu, tapi tak satupun orang yang mau mendengarku, lalu aku harus bagaimana?”

air mataku merebak. kupeluk erat tubuh howon. seolah aku ingin menumpahkan rinduku yang selama ini kupendam kepadanya.

“aku harus bagaimana?”. ulangku.

howon diam. masih memelukku dengan erat.

“percepat perceraianmu dengannya”. ucap howon kemudian.

“hajiman…”

“kalau kau tidak bisa,maka aku yang akan melakukannya”

BRAK!!!

aku tersentak. kulonggarkan pelukanku pada howon. baik aku dan howon sama2 menatap ke arah pintu.

“myungsoo…”.ucapku lirih.

“kalian sudah selesai?”

myungsoo berjalan cepat menghampiri kami, lalu menarik tanganku dengan kuat. memaksaku untuk melepaskan tanganku dari howon.

“hyung, seharusnya kau ingin siapa eun kyung sekarang, rasanya sangat tidak sopan jika kau menemuinya diam2 seperti ini”

“apa hakmu melarangku kim myungsoo?!!satu2nya pengacau di dalam hubungan ini adalah kau!!”

“mungkin aku memang pengacau, tapi pengacau ini sekarang lebih berhak untuk melarangmu menyentuh eun kyung selama dia masih terikat denganku”

“terikat?maksudmu ikatan pernikahan palsu yang di buat oleh orang tua kalian?cih!!kau pikir aku takut kepadamu?sampai kapanpun jangan pernah berfikiran bahwa aku akan menyerahkan eun kyung kepadamu,kau…bukanlah siapa2!!kau tak ubahnya pecundang yang menyelinap masuk di antara kami!!jadi,satu2nya orang yang tidak berhak untuk menyentuhnya adalah kau!!”.teriak howon seraya mendorong bahu myungsoo dengan keras.

sungguh, aku bingung. sejak tadi aku hanya terdiam. dan tiba2 tubuhku sedikit bergeser ke arah howon saat howon menarik tanganku. namun myungsoo malah semakin mengeratkan genggamannya kepadaku.

“myungsoo…lepas…”.ucapku pelan seraya berusaha menarik tanganku dari genggamannya. namun dia tetap diam dan menggenggam tanganku lebih erat. sedangkan daritadi tatapan tajamnya sedikitpun tak lepas dari howon.

“lepaskan tangan eun kyung!!”.ucap myungsoo dengan datar namun penuh penuh penekanan di setiap katanya.

“kau yang harusnya melepaskan tangan eun kyung!!”

BUGH!!

“oppa!!”

aku berteriak keras ketika myungsoo melepaskan tanganku dan menggunakan tangan kanannya untuk memukul wajah howon sampai dia jatuh terjungkal ke lantai.Awalnya aku berniat hendak menolong howon yang jatuh terjerembab karena pukulan myungsoo. namun dengan cepat myungsoo menarik lenganku,mencegahku untuk menyentuh howon.

“kuperingatkan kau lee howon!!jangan sekalipun kau mencoba untuk menyentuhnya, kau harus ingat bahwa dia masih menjadi istriku!!”

myungsoo menarik tanganku dengan kuat. berusaha untuk menjauh dari toilet.
awalnya kupikir myungsoo hendak mengajakku kembali ke meja makan. namun ternyata dugaanku salah, dia menarik tanganku dengan kuat. menyeretku secara aksa untuk keluar dari restaurant itu dan membawaku ke area parkir.

“kita pulang”.ucapnya dingin sambil membukakan pintu mobil sebelah kanan untukku.”persetan dengan makan malam konyol ini!!”

“aku tidak mau!!”.teriakku seraya melepaskan tanganku darinya dengan kasar.

“JANGAN MEMBANTAHKU!!!”

“siapa kau?!!jangan berlebihan kim myungsoo!!aku memang istrimu,setidaknya itu yang tertera di atas kertas!!tapi itu hanya status!!aku bukan istrimu yang sesungguhnya!!jadi kumohon jangan bersikap berlebihan!!kau tahu?itu memuakkan!!”

“aku berhak melakukannya!!”

“anni!!kau tidak punya hak sedikitpun terhadapku!!karena kau itu bukan apa2 untukku!!”

“SHIN EUN KYUNG!!”

kupejamkan mataku saat dia meneriakiku tepat di depan wajahku. untuk sesaat mataku masih terpejam. nafasku masih tidak beraturan. merasakan emosi yang begitu meluap dari diriku.

beberapa detik berlalu. kubuka mataku. menatap lurus ke kedua matanya yang penuh kemarahan. lalu aku berjalan pergi meninggalkannya. berjalan menjauh dari myungsoo yang masih berdiri di tempatnya.

tapi tak lama berselang kudengar suara langkah kaki yang berlari mengejarku.

“mau pergi kemana kau??!!”.tanyanya sambil kembali menarik dan menggenggam pergelangan tanganku.”mencari howon?!!hah??”

“bukan urusanmu!!lepaskan tanganku!!”.

bukannya melepaskan tanganku dia malah menarikku kembali ke mobil, namun tentu saja aku berontak, seolah dia habis kesabaran, dia malah mengangkat tubuhku. menggendongku di pundaknya.

“YA!!KIM MYUNGSOO!!TURUNKAN AKU!!!”

myungsoo benar2 tak peduli pada tatapan setiap orang yang menatap ke arah kami. dia terus menggendongku menuju mobil lalu memasukkanku dengan paksa. dan menutup pintu mobil itu dengan keras.

“aku membencimu!!dasar brengsek!!”.umpatku.

“terserah!!yang jelas aku memang bukan orang yang bisa di bantah oleh siapapun!!terlebih kau!!”

4 bulan kemudian @our bedroom, pukul 22.00

aku sejak tadi hanya berbaring dalam diam telentang sambil menatap langit2 kamar berwarna biru muda itu. sesekali aku menatap layar ponselku. berulang kali membaca pesan singkat dari kekasihku, lee howon.

untuk beberapa saat kamarku masih terasa sunyi. sampai akhirnya keheningan itu pecah ketika myungsoo masuk ke dalam kamar dengan menggunakan piyama berwarna coklat mudanya.

“katakan kepada myungsoo bahwa kau ingin secepatnya berpisah dengannya, aku sudah cukup bersabar menunggumu selama 8 bulan, dan aku ingin kau segera mengakhirinya”

kutatap myungsoo yang kini tengah berbaring di sampingku. kuletakkan ponselku di atas meja kecil di samping ranjangku. aku membalikkan tubuhku lalu tidur memunggunginya.

“myungsoo…”

hening. tak ada jawaban.

“kau belum tidur kan?”

“hem..”. jawabnya singkat.

“aku…ingin mengatakan sesuatu kepadamu”

“apa?”

“em…seandainya aku meminta agar kesepakatan kita di persingkat saja, bagaimana menurutmu?”

Myungsoo membuka kedua matanya. lalu menoleh ke arahku yang masih memunggunginya.

“apa maksudmu?!!”

“sepertinya waktu 2 tahun itu terlalu lama..”

“jadi kau ingin berpisah sekarang?begitu?!!”

“tidak sekarang…”. kali ini aku membalikkan tubuhku. kuberanikan diriku untuk menatap kedua bola mata hitam legamnya. “aku hanya meminta agar waktunya di persingkat,setidaknya 1 tahun..”

“apa kau ingin membunuh nenekku hah?!!”

“ya…kenapa kau selalu membawa nenekmu dalam masalah ini?!!bukankah pada akhirnya semuanya akan tetap sama saja?satu, dua atau tiga tahun sekalipun, pernikahan palsu ini akan tetap berakhir, aku hanya ingin secepatnya kembali ke dalam kehidupanku,hanya itu yang kuinginkan…”

“apa howon yang menyuruhmu?”

“myungsoo…”

“katakan padanya bahwa sekeras apapun usahanya, itu akan tetap sia2, tidak akan ada yang berubah!!karena aku tidak berniat sedikitpun untuk mempersingkat pernikahan kita!!”

“hana!!lalu bagaimana dengannya,dia itu wanita myungsoo…”

“untuk apa kau memikirkannya?!!bahkan kau tak tahu siapa jung hana,jadi untuk apa kau pikirkan tentang dia?!!”

“Karena aku juga wanita!!”.kali ini aku bangun, lalu terduduk di ranjangku. kutatap tajam dia yang kini membuang muka.”aku tahu bagaimana perasaannya,kau tahu?rasanya menyakitkan sekali saat melihat orang yang kita cintai setengah mati malah menggenggam tangan yeoja lain tepat di hadapannya,itu rasanya benar2…”

“apa kau bisa diam?!!sampai kapan kau akan mengomel seperti itu?aku heran,bagaimana bisa howon tahan dengan sifat burukmu itu, terlalu banyak bicara, terlalu banyak protes, semaunya sendiri, dan itu sangat menyebalkan”

“YA!!”.

kulemparkan bantalku ke arahnya. kupukul dia berkali2. tapi dia tak menggubrisku.dia malah menarik bantalnya sendiri untuk menutupi telinganya.

“lebih baik kau tidur”.ucapnya lagi.

“myungsoo!!bangunlah…aku belum selesai bicara…”.kali ini kuraih lengannya. berusaha mengusiknya. namun itu sia2 saja.

“dasar bayi bodoh!!”

“diam!!”

“aku ini sedang bicara denganmu…”

“tapi aku tak mau mendengarkanmu lagi”

“ya!!kau ini ternyata benar2 keras kepa…”

Belum sempat kuselesaikan kata2ku .tanpa kuduga tangan myungsoo bergerak cepat meraih lenganku. menarikku sampai aku limbung dan jatuh di sampingnya. dan itu membuatku HAMPIR saja menimpa tubuhnya.

“m…myung..”

“cepat tidur, sudah malam”

“tapi..”

aku hendak bangun. namun myungsoo malah merapatkan tangan kirinya di tubuhku. sedangkan tangannya menarik selimut tebal kami. menyelimuti tubuh kami sampai sebatas leher. bahkan kini tangan kanannyapun juga ikut memeluk tubuhku dengan erat. mengunci tubuhku dengan sangat rapat. seolah aku tidak boleh lepas dari dekapannya.

kulirik ke arahnya. matanya terpejam rapat. namun kedua tangannya masih tetap memelukku dengan kuat .benar2 sangat rapat, sampai aku benar2 tidak bisa membuat celah di antara kami.

“myungsoo…kau tidak boleh memelukku seperti ini…”

“kalau tidak boleh kenapa kau tidak menolak sejak tadi?kenapa kau malah diam saja bukannya berontak?lagipula aku tidak sedang memelukmu, aku hanya sedang menguncimu agar kau tidak tidur terlalu jauh dariku”

“tapi ini…”

“tapi ini seperti menghianati howon dan hana?”

aku mengangguk pelan. “nee..”

“jangan menjadi orang yang terlalu patuh, sesekali kau juga harus berontak, berkhianat itu tidak selamanya buruk, jadi lebih baik sekarang kau tidur”

“tapi myungsoo…”.

myungsoo membuka kedua matanya. menatapku dengan tatapan tajam mata elangnya.dia sedikit mencondongkan wajahnya. Ekspresi wajahnya masih belum berubah.dingin,tenang dan datar.

“Tidurlah..”

“bisakah kau lepaskan tanganmu,aku merasa…”

“atau kau juga mau aku mengunci bibirmu dengan caraku?”

aku tersentak. sedikit terkejut dengan ucapnya. namun kemudian aku segera menggeleng cepat dan memejamkan mataku dengan rapat.

kunaikkan kedua tanganku ke depan dadaku. membuat sedikit jarak pemisah antara aku dan dia.

aneh, harusnya aku memang menolak dan berontak, tapi kenapa?kenapa sedikitpun naluriku tidak memerintahkanku untuk melepaskan diri dari dekapannya?justru, jika aku boleh jujur, ada sedikit rasa nyaman yang terselit di hatiku.

tiba2 wajahku memanas. kakiku dingin. begitu juga dengan kedua telapak tanganku. kutenggelamkan wajahku di sela leher dan dagunya. aku diam. mencoba menghapus semua keanehan yang tiba2 muncul di dalam diriku.

“ya tuhan…tidak, jangan…aku tidak mau..jangan seperti ini…kenapa jantungku tiba2 berdetak secepat ini?harusnya tak boleh seperti ini…”.ucapku dalam hati.

“myungsoo…kau sudah tidur?”. panggilku dengan suara yang sangat lirih. kubuka kembali kedua mataku yang tadi sempat terpejam.

dia tak menjawab. kedua matanya mengatup rapat. namun aku bisa merasakan bahwa kedua tangannya kini memelukku lebih erat. bahkan sekarang aku bisa merasakan bahwa dagunya menyentuh puncak kepalaku.

aku menghela nafas. bersikap pasrah atas sikapnya. lalu kupejamkan kembali kedua mataku. mencoba tertidur di dalam dekapan hangatnya.

“howon oppa…mianhe…jeongmal mianhe…untuk malam ini saja, maafkan aku…dan aku berjanji ini yang pertama dan terakhir aku menghinatimu, ini tidak akan terulang lagi…”. batinku.

@Archery yard, campus

SRRRTTT!!

JLEB!!

Myungsoo menurunkan busurnya. tak ada ekspresi apapun yang dia tunjukan walaupun anak panahnya berhasil melesat dan menancap tepat di lingkaran utama berwarna merah itu.

dengan tenang dia mengambil 1 anak panah lagi. lalu membidiknya.

SRRRRTTT!!

Anak panah itu meluncur lagi. namun kali ini sedikit melenceng ke sisi kiri.
seseorang yang sejak tadi menemaninya hanya tersenyum saat melihat myungsoo yang sedikit gagal kali ini. orang itu juga mengenakan seragam panahan yang sama dengan myungsoo, namun perawakan orang itu lebih tinggi dari myungsoo.

“ada masalah?”.tanya laki2 yang duduk di samping tempat anak panah milik myungsoo itu.
yang ditanya hanya menghembuskan nafasnya yang berat, lalu menggeleng. mengabaikan pertanyaan namja yang menemaninya itu. lalu kembali mengambil anak panah lagi.

“sungyeol hyung..”

“hem..”

“apa kau pernah jatuh cinta kepada seseorang?”.tanya myungsoo sambil tetap fokus pada anak panahnya. matanya memicing. berusaha membidik tepat sasaran lagi. sedangkan namja yang di panggil sungyeol itu hanya tertawa kecil lalu meletakkan busur yang dipegangnya.

“wae?”

“anni, hanya ingin bertanya saja”

“masih belum bisa mengatasi perasaanmu?”

myungsoo menurunkan busurnya. mengurunkan niatnya untuk melepaskan anak panahnya. lalu menatap ke arah sungyeol.

“entahlah,aku hanya bingung dan takut”

“myungsoo,dengarkan aku, ketakutan itu sejujurnya tercipta karena pikiranmu sendiri, jika kau terlalu tertuju pada rasa takutmu, maka apa yang kau takutkan itu akan benar2 terjadi”

“lalu apa yang harus kulakukan?aku benar2 tidak tahu bagaimana caranya untuk mengatasi rasa aneh dan menyesakan ini hyung”

“perasaan seperti itu tidak bisa di buang begitu saja seperti kau ingin membuang remah2 roti yang sudah tidak termakan, perasaan itu mungkin hanya bisa berkurang jika kau tidak menemuinya lagi,hanya berkurang,bukan hilang”

myungsoo tertunduk, meletakkan busurnya dan ikut duduk di samping sungyeol. dia masih diam. keadaan area panahan di universitas itu yang memang sedang sepi, menambah suasana sunyi yang tercipta di antara mereka.

“Tidak menemuinya?”

sungyeol hanya tersenyum tipis saat mendengar pertanyaan myungsoo yang sepertinya tidak butuh sebuah jawaban.

“aku benar2 bingung hyung, di satu sisi aku takut perasaan menyebalkan ini akan terus berlanjut,namun di sisi lain….aku takut aku akan menyakitinya, dan untuk sekarang bahkan aku tidak tahu bagaimana caranya untuk menjauh darinya”

sungyeol mengangkat tangannya. lalu menepuk2 kecil bahu orang yang sudah dia anggap seperti adiknya sendiri itu.

“ya…semua itu akan dijawab dan diselesaikan oleh waktu. dan pada saat itu aku yakin kau akan berubah menjadi orang yang cukup dewasa untuk mengambil keputusan”

“menurutmu begitu?”

“semua orang itu pasti pernah di hadapkan di dalam 2 pilihan yang sulit”

@living room

seperti malam2 biasanya. kuliahku yang sudah memasuki semester 6 membuatku setiah hari harus bergumul dengan tugas2 yang sangat banyak. membuat waktuku untuk bersama howon sedikit berkurang. sebenarnya kepalaku sudah cukup pusing melihat tugas-tugasku yang sebanyak ini. namun apa yang bisa kulakukan?

kubenarkan letak kacamataku. kembali berkonsentrasi pada buku2 di hadapanku.
dari arah dapur sesekali terdengar seperti ada perkakas dapur yang berbunya. sepertinya itu myungsoo.tentu saja. siapa lagi yang ada dirumah ini selain aku dan dia?

sudah hampir 2 jam aku duduk di kursi ruang tamu itu. menyelesaikan tugas-tugasku sendirian. namun keheningan yang sudah berusaha kuciptakan sendiri sejak tadi, akhirnya pecah saat myungsoo masuk ke dalam ruang tamu. benar dugaanku. sepertinya dia baru saja keluar dari dapur.

Aku mengabaikannya. bahkan sedikitpun aku tidak melirik ke arahnya. tapi mau atau tidak mau ekor mataku terpaksa melirik ke arahnya ketika hidungku mencium aroma sedap coklat panas.

dahiku mengernyit. menatap myungsoo yang berdiri sambil memeluk beberapa buku di dadanya menggunakan tangan kirinya dan dengan secangkir coklat panas di tangan kirinya.

“untukmu”. ucapnya sambil menyodorkan coklat panasnya.

tanpa banyak bicara kuraih cangkir itu darinya lalu meletakannya di atas meja. sedikit berjauhan dengan buku-bukuku.

“tidak mengucapkan terima kasih?”. tanyanya lagi seraya duduk di sampingku.

“gomawo”. aku hanya menjawabnya singkat tanpa mengalihkan tatapanku dari buku yang ada di hadapanku.

“baiklah, kuterima ucapan terima kasihmu, nah…dan sekarang sebagai ucapan terima kasihmu, maka kerjakan ini”. myungsoo meletakkan buku2 yang ada di pelukannya itu ke pangkuanku.

“mwo?!!”. aku menoleh ke arahnya. menatapnya tajam dengan tatapan sebal dan tidak percaya.

“hei…kenapa kau selalu memelototiku setiap aku meminta tolong kepadamu?bukankah pada akhirnya kau juga akan tetap menuruti perintahku?kau harusnya bangga eun kyung,selama ini nilai2ku membaik setelah kau rajin mengerjakan semua tugas2ku, maka dari itu aku selalu mempercayakan tugas-tugasku kepadamu”

“YA!!Neo…”

“jangan melotot, itu menjijikan”

myungsoo tiba2 beringsut ke arahku, lalu dengan kurang ajarnya dia melepas kacamata yang kukenakan itu dan mengenakannya sambil tersenyum.

“aish!!kau ini benar2 pengacau!!”

“kerjakan,atau kau dalam masalah”.ucapnya dengan tenang seraya menyentil keningku.
aku mengercutkan bibirku. selalu seperti ini. menyebalkan sekali. setiap dia punya tugas, pasti semuanya akan dilimpahkan kepadaku.dasar tidak bertanggung jawab!!

myungsoo melepaskan kaos longgar yang dia kenakan. menyisakan singlet putih ketat di tubuhnya. dia membaringkan tubuhnya dengan santai di atas sofa itu.

“hah…panas sekali malam ini”. gumamnya seraya membenarkan posisi tidurnya. seolah berusaha membuat tubuhnya senyaman mungkin.”bangunkan aku jika semua tugasku sudah selesai kau kerjakan,arraseo?”. lanjutnya lagi sambil mulai memejamkan matanya.

“Enak saja kau!!kembalikan kacamataku!!”. teriakku sambil berusaha meraih kacamataku yang masih bertengger di hidungnya.

namun begitu menyadari bahwa aku sedang berusaha mengambil kacamataku, dia segera membuka matanya lalu menampik tanganku.

“heh!!iblis!!kubilang kembalikan!!”.gertakku.”kumohon jangan menggangguku myungsoo…ayolah…”

mendengarku yang merengek seperti itu, mungkin di matanya aku jadi terlihat sangat bodoh dan lucu. dia tertawa kecil sambil terus berusaha menghalangi tanganku yang hendak merebut kembali kacamataku.

“Ya!!kalau kau menggangguku terus bagaimana aku bisa mengerjakan tugasku…”

“itu urusanmu…”

“hei…jangan kekanakan seperti ini tuan muda kim…kalau kau tidak mengembalikannya maka jangan harap aku akan mengerjakan tug….KYAAAAAA…apa yang kau lakukan?!!”

aku berteriak kencang. sungguh, aku terkejut sekali saat myungsoo menarik tanganku yang sejak tadi berusaha menggapai kacamataku yang masih tetap dia kenakan. membuah tubuhku limbung dan terjatuh tepat di dalam dekapannya. dan tanpa sengaja wajahku terjerembab di atas dadanya.

“sungguh, semakin hari penyakit cerewetmu itu benar2 semakin bertambah parah eun kyung, aku heran kenapa howon tetap bisa tahan berlama2 denganmu, jika aku jadi dia aku pasti sudah meninggalkanmu daripada harus mati muda karena depresi menghadapimu”

aku segera mendongak. mengangkat kepalaku dan menatapnya sinis.

“lepaskan aku kim bodoh..aku benar2 sedang tidak ingin bercanda.
dia menarik sudut bibirnya. lalu berdecak sebal.

“jinjja?jadi kau ingin aku serius?”

“eh?”

“kemarilah…letakkan tanganmu disini”.ucapnya sambil menarik paksa tanganku agar menyentuh tengkuknya.

“anni!!dasar mesum!!apa otakmu sudah tidak waras?!!YA!!AKU TIDAK MAU…MYUNGSOO!!”

dia tertawa konyol. sedangkan tangannya masih berusaha menahanku. memaksa tanganku agar menyentuh belakang lehernya. aku yang sedang bergerak menarik tanganku, berlawanan dengan myungsoo yang tetap menggenggam erat kedua pergelangan tanganku.

“Ya!!ayolah…lepaskan tanganmu myungsoo…ish!!orang ini…kau ini benar2 peng…KYAAAA…”

BRUK!!!

Hening.

1 detik…

2 detik…

3 detik…

beberapa detik berlalu. baik aku dan myungsoo sama2 terdiam. nafasku seolah terhenti. aku hanya berkedip beberapa kali. merasa sangat kaget dengan apa yang baru saja terjadi.

sungguh, ini benar-benar sangat memalukan.

“sial!!kenapa jantungku tiba-tiba jadi berdebar tidak karuan seperti ini”.umpatku dalam hati.
aku tahu myungsoo tadi hanya ingin bercanda denganku. namun sofa yang kami tempati ini sepertinya tidak terlalu cocok untuk tempat “berduel”. dan akhirnya sofa yang tidak terlalu luas itu malah membuat kami tanpa sengaja terguling dan jatuh secara bersamaan.
aku masih menatapnya. mengamati wajahnya yang tepat berada di hadapanku. rambut hitam legamnya. mata elangnya. hidung mancungnya. pipi putih bersihnya. tulang rahangnya yang keras. bibir merahnya. arghh…sial!! kenapa tiba2 aku berfikiran bahwa dia itu sangat sempurna.

dia hanya diam. ikut menatapku tanpa bicara sedikitpun. nafas terengahnya terdengar sangat halus.

entah apa yang kulakukan. tiba2 saja naluriku menuntunku. memerintahkanku untuk menutup kedua mataku saat myungsoo mendekatkan wajahnya.

dingin. tiba2 aku merasakan sesuatu yang dingin dan lembab yang menyentuh permukaan bibirku. namun sedetik kemudian, baik aku maupun myungsoo seolah tersadar ketika tiba2 ponsel milik myungsoo yang ada di saku celananya berdering. kudorong tubuhnya saat ujung bibirnya mulai menyentuh bibirku.

setelah beberapa detik berlalu myungsoo segera bangun dan berdiri. begitu juga denganku.

aku segera bangun dari posisiku lalu kembali duduk di atas sofa. berpura2 meraih beberapa bukuku dan membereskannya.

sedangkan myungsoo tampak sangat kikuk. kulihat dia seperti salah tingkah dan bingung. tatapan matanya tak tentu. dia menggaruk tengkuknya sendiri.

Lalu dia seperti tersadar bahwa ponselnya masih terus berdering. dia merogoh saku celananya lalu mengeluarkan ponselnya. bukannya mengangkatnya dia malah mematikannya dan kembali memasukannya ke dalam saku celananya.

“a…aku lupa..malam ini…aku…aku ada janji dengan…dengan sungyeol hyung..haha..iya aku lupa aku sudah ada janji dengannya,aku harus pergi sekarang..”.

“oh..n..nee,pergilah..akan kukerjakan tugasmu nanti”. jawabku sambil tetap berpura2 menyibukkan diri dengan buku2ku. aku masih menunduk. rasanya aku seperti tak punya lagi di hadapannya.

dengan cepat myungsoo meraih kaosnya lalu memakainya kembali. dan tanpa mengatakan apapun lagi dia langsung keluar dari rumah kami dengan tergesa.

“aish…”

aku mendesis pelan. kutundukkan wajahku semakin dalam. kutangkupkan kedua telapak tanganku untuk menutupi wajahku. sungguh, aku malu sekali. rasanya aku ingin merobek mukaku sendiri lalu membuangnya jauh2. aku benar2 tak yakin, entah ekspresi wajah seperti apa yang harus kutunjukan padanya besok saat aku bertemu dengannya.

“ini memalukkan!!ini benar2 sangat memalukan….kau benar2 bodoh shin eun kyung…”. aku hanya menggerutu sendiri. kuangkat wajahku yang sepertinya sekarang sudah memerah karena menahan malu.

“ya tuhan..aku bisa mati jika howon mengetahuinya…”

 

To Be Continue…

 

being good reader please. Don’t Be Silent Reader. Read. Like. Leave Coment.
Thanks… ^_^

 

22 thoughts on “Time To Love [Chapter.2]

  1. Aih… Eun kyung mah, klo aq jdi kau aq milih myungsoo aja… Eh, tapi klo cara howon kek gtu ke aq jdi bingung juga… #hmmm :)ђέ‎​:)ђέ (‾⌣‾)♉
    Kasian howon tapi masa ya tega khianatin myungsooq ㅜㅜ
    Wes eun kyung sama howon, myungsoo biar sama aq aja… Nemenin sunggyu, Wªªk Wªªk Wªªk Wªªk (^⌣^)
    Lanjootla pkkx, penasaran endnya sama sapa…. #berdoa smg ga sama keduanya (‾▿‾♉ piiss #digetok mail isa2 aq “̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ “̮

    Lanjoooot!!!!! #gayaAriel :)ђέ‎​:)ђέ

  2. sudah pecah part 2nya ternyata (?)
    alurnya agak kecepetan langsung loncat gitu u.u
    gak di jelasin tuh howon gimana abis di tonjok myungsoo =|
    cuma sms aja suruh eunkyung cerai =v=)?
    hahahahaha eunkyung myungsoo sok kikuk dah 😛
    knapa gak di lanjut itu kisseunya /plak
    myungyeol moment do exist, added more please :3
    dah ahh~~~~~~
    di tunggu part 3 nya~~~~~~

    • udah dong…XD
      kemaren kan semuanya emang pecah2…XD
      wkwkwkwkw….
      mang sengaja nggak dijelasin, biar nggak kepanjangan gitu, lagian kan abis di tonjok eun kyung langsung diseret pulang…

  3. Kyaaaaaaa
    Finally,Muncul Jg Kelanjutanya ne FF.
    Ampe Jamuran Nunggu nya
    Si hana pcr Myung Lum Muncul?
    Keliatany Eun kyung Udah mulai ada Rasa ma myung 🙂
    Next Chapt jan Lama dunk Saeng….

    • wkwkwkw….maap, abis saya sibuk banget sama kerjaan onn… #sok sibuk #ditendang ke pelukanL #plak
      eun kyung punya rasa yang nano2 ya *ngomong apa q ni*

  4. Agak lumayan k ecepetan alurnya tp msh dpt kok fillnya!
    trus typo udah gak mengganggu lg… aku suka!
    bolehkan menerawang? kayaknya bakal ada part yg diprotek nih..! #ngarp L ma Eun kyung nc an

  5. Itu myungso nyium eunkyung?! Jinjaaaaaaaaa?!! Gapapalah asal jangan sunggyu =D
    being good reader 🙂

  6. annyeong aku reader baru disini 🙂
    saking tergila2nya sm kyuhyun hampir semua ff yg aku baca castnya kyuhyun semua, jd masih ga sadar ada blog bagus kaya gini.. karna di infinite aku sukanya sama L, ini yg pertama aku baca, hehe ~~
    bagus eon, aku suka sm cerita yg pertamanya ribut2 trus jd saling suka.. itu pz myong soo telpon hawon, cemburu yaa makannya nyerjain sampe kaya gitu.. kekeke 😀

    • annyeong juga… ^^
      makasih banyak sudah mau nyasar(?) kesini…^^
      waaaw…. saya tersandung(?)…
      ternyata ini jadi ff yang pertama buat kamu…
      sering2lah berkunjung..hehhehe…

      cemburu?eeemmmm…mollayo ._.

  7. kasihan Eun kyung dan Myungsoo sebetulnya sama2 bingung dgn perasaannya saat ini dgn pacar mrk masing2 dan perasaan mrk berdua satu sama lain.. Kayaknya tetap cocok Eun kyung dan Howon tp sepertinya konflik yg terjadi antara perasaannya Eun kyung dan Myung soo tambah seru apalagi suka berantem2 gitu

  8. Komennya digabung y,part 1-part 2.
    Mulai ada benih2 cinta antara L ma EunKyung.
    Cinta bersemi krn terbiasa.
    Untk cerita bagus,feelnya dpt,alurnya jg pas.
    Koreksi aja dkt,msh ada beberapa typo.Gunakan huruf kapital di awal kalimat dan nama tempat atau nama orang.Jgn lupa gunakan tanda baca di akhir percakapan sebelum tanda petik.
    Keep writing and fighting…..^_^
    Ditunggu next partnya.

  9. lanjut..
    ditunggu kelanjutannya..
    Jangan lama-lama ngepostnya,aku,nje oppa and hae oppa penasaran det ama crtanya.hehe

Leave a reply to Lily Cancel reply